Jakarta (B2B) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi Juni 0,54% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 120,14 atau naik 0,04% dari inflasi Mei karena kenaikan harga pangan menjelang Ramadan yang jatuh pada pertengahan Juni 2015, ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok, namun inflasi Juni 2015 tergolong rendah ketimbang priode yang sama pada 2013 mencapai 1,3%.

"Lebih tingginya inflasi pada Juni karena sudah memasuki bulan puasa.‎ Berbeda dengan tahun lalu yang baru tinggi di bulan Juli," kata Kepala BPS, Suryamin kepada pers di kantornya di Jakarta pada Rabu (1/7).

Dari 82 kota yang dipantau BPS, tercatat 76 kota mengalami inflasi dan enam kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong 1,90% dengan iHK 119,69 dan terendah di Palu 0,03% dengan IHK 120,46. Sementara deflasi tertinggi di Tual 0,80% dengan IHK 133,57, dan terendah di Pangkalpinang 0,14% dengan IHK 117,90.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juli 2015 antara lain cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, bensin, beras, ikan segar, apel, gula pasir, tarif listrik, ayam hidup, daging sapi, ketimun, jeruk, minyak goreng, mie, rokok kretek, rokok kretek filter, tarif kontrak rumah, tarif sewa rumah, dan upah pembantu rumah tangga. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah tomat sayur, dan tarif angkutan udara.