Menristek Dikti Luncurkan Program Penghargaan Publikasi Ilmiah Internasional

Indonesian Govt Launched the International Scientific Publication Award Program

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Menristek Dikti Luncurkan Program Penghargaan Publikasi Ilmiah Internasional
Menristek Dikti Muhammad Nasir (kiri) memberi keterangan pers di kantornya di Jakarta (Foto: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Peringkat daya saing ekonomi Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 2015-2016 mengalami penurunan, dari urutan ke-34 pada 2014 menjadi 37 dari 140 negara. Daya saing Indonesia kalah dari tiga negara tetangga yakni Singapura di peringkat kedua, Malaysia (18), dan Thailand (32) dan unggul dari Filipina (47), Vietnam (56), Laos (83), Kamboja (90), dan Myanmar (131).

Sementara lembaga pemeringkat International Scimago Institution Ranking pada 2014 menempatkan Indonesia pada posisi 52 dalam publikasi ilmiah internasional, jauh di bawah Malaysia di peringkat 23, Singapura (33), dan Thailand (40).

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Muhammad Nasir mengatakan dalam pemeringkatan, WEF menggabungkan data kuantitatif dan survei, dimana penilaian peringkat daya saing global ini didasarkan pada 113 indikator yang dikelompokkan dalam 12 pilar daya saing meliputi institusi, infrastruktur, kondisi dan situasi ekonomi makro, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tingkat atas dan pelatihan, efisiensi pasar, efisiensi tenaga kerja, pengembangan pasar finansial, kesiapan teknologi, ukuran pasar, lingkungan bisnis, dan inovasi.

"Menyikapi hal itu, ada dua pilar yang dapat dilakukan secara bersama oleh Kemenristek Dikti dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP untuk meningkatkan peringkat daya saing Indonesia pada tahun-tahun mendatang, yaitu kesiapan teknologi dan inovasi," kata Nasir kepada pers di Jakarta pada Jumat (4/12).

Menurutnya, kedua pilar tersebut salah satunya didukung oleh produktivitas riset yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional. Publikasi hasil-hasil penelitian merupakan bagian penting dari metode ilmiah, dan tulisan dalam jurnal ilmiah ditujukan untuk para peneliti dan para pakar lainnya di bidang yang sama.

"Tulisan dalam jurnal akan menjadi bagian dari rekam ilmiah untuk selamanya atau permanent scientific record, dan melalui Program Penghargaan Publikasi Ilmiah Internasional atau PPII LPDP diharapkan dapat memacu periset Indonesia untuk menulis di jurnal-jurnal internasional yang pada akhirnya meningkatkan jumlah publikasi ilmiah internasional," kata Nasir.

Jakarta (B2B) - Indonesia's economic competitiveness ranking declined according to the version of the World Economic Forum (WEF) 2015-2016, from rank 34 in 2014 to 37 out of 140 countries. Indonesia's competitiveness in the bottom three countries in Southeast Asia such as Singapore in the second rank, Malaysia (18), and Thailand (32) and Indonesia ahead of the Philippines (47), Vietnam (56), Laos (83), Cambodia (90), and Myanmar (131), according to Indonesian minister.

While Scimago Institution Ranking in 2014 put Indonesia ranked 52 in international scientific publications, far below Malaysia at ranked 23rd, Singapore (33), and Thailand (40).

Minister of Research Technology and Higher Education of Indonesia, Muhammad Nasir said WEF combines quantitative data and survey, the ranking is based on 113 indicators to 12 key competitiveness include institutions, infrastructure, macroeconomic situation, health and primary education, higher education and training, market efficiency , labor efficiency, financial market development, technology, market size, business environment, and innovation.

"There are two pillars to do Indonesia through the Ministry, and the Education Fund Management Institution or LPDP to improve Indonesia's competitiveness through technology and innovation,"  Nasir told reporters here on Friday (12/4).

According to him, the two indicators, one of which is supported by research productivity, and then published in international scientific journals. Publication of research results is an important part of the scientific method, and scientific journals targeted to researchers and other experts in the same field.

"Scientific Articles will become part of the permanent scientific record, and scientific publications of international awards program is expected to encourage the Indonesian researchers write in an international journal, which in turn increases the number of international scientific publications of Indonesia," Nasir said.