Mirip Palu, Satu Tewas akibat Gempa Morowali

Strong Quake Hits Off Indonesia, One Reported Dead

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Mirip Palu, Satu Tewas akibat Gempa Morowali
Foto: AFP/MailOnline

GEMPA kuat berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang Indonesia timur pada Jumat, dilaporkan menewaskan satu orang dan memicu peringatan tsunami singkat yang mengirim warga panik melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi.

Gempa itu terjadi pada kedalaman yang relatif dangkal 17 kilometer di lepas pantai timur Sulawesi Tengah, kata Badan Geologi AS [USGS], pusat gempa berkekuatan 7,5 skala Richter di sekitar kota Palu menewaskan lebih dari 4.300 orang tahun lalu.

Tiga gempa susulan ringan hingga sedang terjadi di daerah yang sama setelah gempa awal Jumat, seperti dilaporkan USGS.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika [BMKG]

mengeluarkan peringatan tsunami untuk masyarakat pesisir di kabupaten Morowali, di mana penduduk disarankan untuk menjauhi pantai.

Peringatan itu kemudian dicabut oleh BMKG, yang memperkirakan gelombang di bawah setengah meter (20 inci).

Rekaman video dari kota Luwuk menunjukkan penduduk yang ketakutan - beberapa membawa anak-anak - berlari dari rumah mereka dan berlomba ke tempat yang lebih tinggi dengan sepeda motor.

USGS memperingatkan bahwa kerusakan yang cukup mungkin terjadi pada struktur yang dibangun dengan buruk atau dirancang dengan buruk.

Hapsah Abdul Madjid, yang tinggal di kota Luwuk di kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, di mana getarannya terasa sangat kuat, mengatakan orang-orang melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi dan listrik terputus, dan menambahkan bahwa penduduk panik ketika ketakutan melambung karena tsunami yang akan segera terjadi.

Satu orang yang mencoba melarikan diri jatuh dan mati, seperti dilaporkan Kompas.com, mengutip seorang petugas kesehatan provinsi.

Kompas mengidentifikasi korban sebagai Daeng Pasang, 66.

Getaran di lepas pantai timur Sulawesi ada di sisi lain pulau itu dari Palu yang dilanda bencana, di mana penduduk masih merasakan gempa meskipun berada ratusan kilometer jauhnya.

"Saya berlari langsung ke luar setelah gempa - semuanya berayun," kata Mahfuzah, warga Palu yang berusia 29 tahun kepada AFP yang dilansir MailOnline.

A STRONG 6.8-magnitude earthquake rocked eastern Indonesia on Friday, reportedly killing one person and triggering a brief tsunami warning that sent panicked residents fleeing to higher ground.

The quake struck at a relatively shallow depth of 17 kilometres (10 miles) off the east coast of Sulawesi island, the US Geological Survey said, where a 7.5-magnitude quake-tsunami around the city of Palu killed more than 4,300 people last year.

Three light-to-moderate aftershocks occurred in the same area following the initial quake Friday, USGS reported.

Indonesia´s disaster agency issued a tsunami warning for coastal communities in Morowali district, where residents were advised to move away from the coast.

The warning was later lifted by the agency, which had estimated the wave at under a half a metre (20 inches).

Video footage from Luwuk city showed scared residents -- some carrying children -- running from their homes and racing to higher ground on motorcycles.

The USGS warned that considerable damage was possible in poorly built or badly designed structures.

Hapsah Abdul Madjid, who lives in Luwuk city in Banggai district, Central Sulawesi, where the tremor was felt strongly, said people fled to higher ground and the electricity was cut, adding that residents panicked as fears soared over an imminent tsunami.

One person trying to flee fell and died, Kompas.com news website reported, citing a provincial health worker.

Kompas identified the victim as Daeng Pasang, 66.

The tremor off the eastern coast of Sulawesi is on the other side of the island from disaster-hit Palu, where residents still felt the quake despite being hundreds of kilometres away.

"I ran straight outside after the earthquake -- everything was swaying," 29-year-old Palu resident Mahfuzah told AFP.