Indonesia Targetkan Produksi Kendaraan Listrik pada 2022

Indonesia Aims to Start Electric Vehicle Production in 2022

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Indonesia Targetkan Produksi Kendaraan Listrik pada 2022
Foto: Reuters

INDONESIA menargetkan untuk mulai memproduksi kendaraan listrik pada 2022, kata seorang pejabat senior di Kementerian Perindustrian RI kepada Reuters pada Kamis, setelah sejumlah perusahaan mengemukakan rencananya untuk investasi di Indonesia.

Indonesia sedang mendorong pengembangan fasilitas produksi kendaraan listrik dan baterai untuk menciptakan industri hilir untuk pasokan bijih nikel laterit yang kaya di Indonesia, yang digunakan dalam baterai lithium.

Perusahaan seperti Toyota Motor Corp dan Hyundai telah menyatakan minatnya untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia, pusat produksi mobil terbesar kedua di Asia Tenggara.

Toyota telah berkomitmen untuk menginvestasikan US$2 miliar di Indonesia selama lima tahun ke depan, yang sebagian besar investasi akan digunakan untuk memproduksi kendaraan listrik, kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, pers di Jakarta, Kamis.

"Pada 2022, produksi kendaraan berbasis listrik akan dimulai," kata Harjanto, Dirjen Logam, Mesin, Transportasi dan Elektronik di Kemenperin seraya menambahkan bahwa pemerintah telah menargetkan kendaraan listrik untuk mencapai 20% bagian dari produksi mobil nasional pada 2025.

Berbicara di sela-sela pameran mobil terbesar di Indonesia, Dirjen Harjanto mengatakan pemerintah sedang menyelesaikan revisi skema pajak mobil mewah untuk mendorong produksi mobil dengan emisi karbon lebih rendah.

Pemerintah juga menawarkan pembebasan pajak untuk perusahaan yang memproduksi baterai kendaraan listrik di Indonesia.

"Baru-baru ini ada beberapa perusahaan baterai yang bertemu dengan menteri (industri), tetapi masih niat awal," kata Harjanto, menolak menyebutkan nama perusahaan.

"Mereka melihat Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk berbasis listrik karena ketersediaan bahan baku," katanya.

Beberapa perusahaan saat ini sedang mengembangkan smelter dengan teknologi HPAL untuk menghasilkan bahan kimia baterai di Indonesia, termasuk Grup Tsingshan China seperti dilansir MailOnline.

INDONESIA is aiming to start producing electric vehicles (EVs) in 2022, a senior official at the Industry Ministry told Reuters on Thursday, after a number of companies disclosed plans to invest in the country.

Indonesia is pushing for the development of EV and battery production facilities to create a downstream industry for the country's rich supplies of nickel laterite ore, which is used in lithium batteries.

Companies such as Toyota Motor Corp and Hyundai have expressed interest in building EV plants in Indonesia, Southeast Asia's second-largest car production hub.

Toyota has committed to invest $2 billion in Indonesia over the next five years, part of which will be used to produce EVs, Industry Minister Airlangga Hartarto, told reporters on Thursday.

"By 2022, production of electric-based vehicles should start," said Harjanto, director general of metal, machinery, transportation and electronics at the Industry Ministry, adding that the government has targeted EVs to reach a 20% share of national car production by 2025.

Speaking on the sidelines of Indonesia's largest car show, Harjanto said the government is finalising the revision of a luxury car tax scheme to encourage the production of cars with lower carbon emissions.

The government is also offering tax holidays for companies producing EV batteries in Indonesia.

"Recently there were a few battery companies which met the (industry) minister, but it is still an initial intention," Harjanto said, declining to name the companies.

"They see Indonesia has big potential to develop electric-based products due to the availability of raw material," he said.

Several companies are currently developing smelters with high pressure acid leach (HPAL) technology to produce battery chemicals in Indonesia, including China's Tsingshan Group.