Indosat Sahamnya Menguat 2,7% setelah Jokowi Nyatakan Niat Buyback

Indosat Shares Rise 2.7 Percent after Jokowi`s Statement

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Indosat Sahamnya Menguat 2,7% setelah Jokowi Nyatakan Niat Buyback
Foto:MailOnline

Jakarta (B2B) - Saham PT Indosat Tbk (ISAT) dibuka menguat pada perdagangan Senin (23/6), setelah salah satu calon presiden mengemukakan rencana pembelian kembali saham perusahaan telekomunikasi tersebut. Saham Indosat dibuka di level Rp 3.810 pada perdagangan Senin. Saham perseroan menguat 100 poin atau 2,70 persen. 

Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo mengatakan, Indonesia harus membeli kembali saham Indosat. Pernyataan ini ia sampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan calon presiden Prabowo Subianto tentang mengapa pemerintah menjual aset berharga negara seperti Indosat pada debat capres Ahad (22/6) malam WIB.

Menurut Jokowi, penjualan saham Indosat ketika itu terjadi pada masa presiden Megawati, disebabkan oleh buruknya kondisi perekonomian negara. Sehingga, pemerintah terpaksa menjual asetnya. Ketika itu, kata gubernur DKI Jakarta nonaktif itu, aset yang paling memungkinkan untuk dijual adalah Indosat.

Jokowi mengatakan, kondisi negara pada 1998 belum membaik. Berbeda dengan kondisi saat ini yang bisa dikatakan normal. "Jangan bicara pada saat posisi normal," kata Jokowi.

Ia berpendapat kemungkinan negara membeli kembali saham Indosat sangat besar. "Ke depan kita buyback lagi saham itu. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi harus di atas tujuh persen," kata Jokowi.

Sebagai informasi, 65 persen saham Indosat saat ini dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel). Sisanya sebesar 14,29 persen dimiliki pemerintah dan 20,71 persen beredar di publik. Pembelian saham Indosat oleh Qtel dimulai pada 2008.

Jakarta (B2B) - Shares of PT Indosat Tbk (ISAT) was opened higher on Monday after Joko ´Jokowi´ Widodo´s statement to buyback shares of the telecommunication company. Indosat shares was opened at 3,810 IDR per share or rose 100 points or 2.70 percent on Monday morning.

In the third round of presidential debate on Sunday evening, Jokowi´s rival, Prabowo Subianto criticized government´s policy under the then Megawati Soekarnoputri´s presidency to sell one of Indonesia´s largest telecommunication operator, PT Indosat to foreign company. Jokowi said that he would buyback the company once he became the president. 

Currently Soekarnoputri is Chairman of Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP). Her government then claimed that the company was sold to finance the country´s 2003 State Budget.

Today 65 percent of Indosat shares belong to Qatar Telecom (Qtel), while 14.29 percent of shares are owned by government and public (20.71 percent). While according to President Director of Indosat, Alexander Rusli any decision to sell the company was at the hand of shareholders. 

"So we are neutral in management," Rusli said.