Indonesia dan Filipina Tingkatkan Hubungan Bilateral, Kerahkan Patroli Maritim

Indonesia, Philippines Boost Links, to Launch Sea Patrols

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Indonesia dan Filipina Tingkatkan Hubungan Bilateral, Kerahkan Patroli Maritim
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: MailOnline)

PRESIDEN Indonesia dan Filipina pada Jumat sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral dan akan menindaklanjuti kesepakatan kedua negara untuk mengerahkan patroli maritim di perbatasan laut mereka untuk mencegah aksi penculikan.

Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo mengatakan pada hari pertama kunjungan kenegaraan di Manila bahwa dia dan Presiden Rodrigo Duterte juga sepakat untuk memperluas kerja sama memerangi aksi terorisme.

Jokowi mengatakan mereka akan mengerahkan sesegera mungkin, bersama dengan Malaysia, patroli maritim di perbatasan laut ketiga negara. Menyusul terjadinya sejumlah penculikan lintas batas dan serangan kapal oleh ekstremis Abu Sayyaf dan pelaku kriminal lainnya di kawasan tersebut.

Kedua pemimpin akan meresmikan sebuah link laut langsung baru yang akan membagi waktu pengiriman dan meningkatkan perdagangan antara dua kota di Filipina selatan dan kota Bitung di Indonesia.

"Presiden Duterte dan saya sepakat untuk meningkatkan kerjasama kedua negara dalam berbagai bidang sepertio politik, keamanan, ekonomi, maritim, dan rakyat kedua negara," kata Jokowi seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.

Duterte mengatakan bahwa mereka "menyatakan kesiapan untuk meningkatkan kerja sama melawan terorisme, ekstremisme keras, pembajakan di laut dan kejahatan lintas negara, termasuk perdagangan obat-obatan terlarang."

THE leaders of Indonesia and the Philippines pledged Friday to boost bilateral ties and launch maritime patrols of their sea border to prevent kidnappings.

Indonesian President Joko "Jokowi" Widodo said on the first day of a state visit that he and President Rodrigo Duterte also agreed to expand cooperation on countering terrorism.

Jokowi said they will launch as soon as possible, along with Malaysia, maritime patrols of their sea borders. There has been a wave of cross-border kidnappings and boat attacks by Abu Sayyaf extremists and other outlaws in the area.

The two leaders are to inaugurate on Sunday a new direct sea link that will halve shipping time and boost trade between two southern Philippine cities and Indonesia's Bitung city.

"President Duterte and I agreed to elevate cooperation in various areas: politics and security, economy, maritime, and people-to-people contact," Jokowi said.

Duterte said they "expressed readiness to step up cooperation against terrorism, violent extremism, piracy at sea and transnational crimes, including the trade of illicit drugs."