Gunung Agung Meletus, Status Siaga Belum Dinaikkan BNPB Bali

Bali Volcano Spews Smoke and Ash, Raising Eruption Fears

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Gunung Agung Meletus, Status Siaga Belum Dinaikkan BNPB Bali
Foto: AFP/MailOnline

GUNUNG berapi di Bali mengalami erupsi hebat yang memuntahkan abu dan awan asap yang membumbung tinggi pada Selasa sore, memicu kekhawatiran gunung meletus untuk pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir.

Gunung Agung mengeluarkan asap membumbung tinggi 700 meter di atas puncaknya, erupsi hebat mendorong lebih dari 140.000 orang mengungsi ke rumah-rumah di sekitar kawah bulan lalu lantaran khawatir gunung berapi tersebut akan meletus.

Hampir 1.600 orang meninggal ketika Gunung Agung terakhir meletus pada 1963, namun pihak otoritas mengatakan pada  Selasa bahwa gemuruh gunung berapi tidak menimbulkan ancaman langsung bagi mereka yang dibayangi ketakutan.

Tingkat siaga belum dinaikkan, menurut Made Indra, dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) wilayah Bali.

"Bagi kami ini bukan sebuah letusan," kata Made Indra.

"Letusan gunung berapi berarti material dimuntahkan keluar dari gunung, dan dalam situasi ini belum terjadi. Ini masih asap."

Namun ahli volkanologi setempat Gede Suantika menambahkan bahwa "orang-orang yang berada dalam jarak enam kilometer dari gunung (puncak) harus mengungsi."

Gunung Agung telah mengalami erupsi sejak Agustus.

Otoritas setempat memperkirakan kekhawatiran tentang letusan selama beberapa bulan terakhir mengakibatkan kerugian finansial sekitar US$110 juta lantaran berdampak pada bisnis pariwisata dan produktivitas penduduk setempat karena harus pindah ke tempat penampungan.

Indonesia merupakan negara yang memiliki 130 gunung berapi mengingat posisinya di 'Cincin Api', sabuk lempeng tektonik yang mengelilingi Laut Pasifik sehingga aktivitas seismik kerap terjadi.

Pada 2010 Gunung Merapi meletus - dianggap sebagai salah satu gunung berapi yang paling aktif dan berbahaya di dunia - menewaskan lebih dari 300 orang dan memaksa 280.000 orang harus mengungsi.

Gunung Sinabung di pulau Sumatra - yang saat ini juga berada pada tingkat siaga tertinggi - telah aktif sejak 2013 seperti dikutip AFP yang dilansir MailOnline.

A RUMBLING volcano on Indonesia's holiday island of Bali spewed ash and towering clouds of smoke Tuesday, heightening fears it may erupt for the first time in more than 50 years.

Mount Agung belched smoke as high as 700 metres (2,300 feet) above its summit, as it stirred to life again after more than 140,000 people fled homes around the crater last month for fear the volcano would erupt.

Nearly 1,600 people died when Agung last erupted in 1963, but officials said Tuesday that the rumblings did not pose an immediate threat to those living in its shadow.

The alert level has not been raised, according to Made Indra, from Bali's disaster mitigation agency.

"To us this is not an eruption," Indra told AFP.

"An eruption means materials are spewing out of the mountain, and in this case there hasn't been any. This is smoke."

But local volcanologist Gede Suantika added that "people within six kilometres of the mountain (summit) should evacuate".

Agung has been rumbling intermittently since August.

Officials estimated concerns about an eruption over the past few months had cost Bali at least $110 million in lost tourism and productivity as many local residents moved to shelters.

Indonesia is home to around 130 volcanoes due to its position on the "Ring of Fire", a belt of tectonic plate boundaries circling the Pacific Ocean where frequent seismic activity occurs

In 2010 Mount Merapi -- considered one of the most active and dangerous volcanoes in the world -- erupted, killing some more than 300 people and forcing 280,000 people to flee.

Mount Sinabung on Sumatra island -- which is currently also at its highest alert level -- has been active since 2013.