Beras Impor Tiba 28 Februari, 26 Divre Bulog Tetap Serap Gabah Petani

Indonesia`s Logistics Agency Keep to Buy Grain of Farmers Despite Importing Rice

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Beras Impor Tiba 28 Februari, 26 Divre Bulog Tetap Serap Gabah Petani
Beras impor Bulog (Foto: istimewa)

Jakarta (B2B) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tetap mengerahkan 26 divisi regional didukung 1.400 unit gudang berkapasitas lebih 4 juta ton untuk menyerap gabah dari petani sesuai instruksi presiden (Inpres), meskipun beras impor sebanyak 281.000 ton dari target 500.000 ton akan tiba di Indonesia paling lambat 28 Februari melalui sembilan pelabuhan.

"Bulog tetap akan menyerap hasil panen petani sesuai ketentuan Inpres sebanyak-banyaknya, jadi tidak perlu khawatir. Bulog punya lebih 1.400 unit gudang di seluruh Indonesia, kapasitas simpannya lebih empat juta ton," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Siti Kuwati melalui pernyataan tertulis, Rabu (7/2).

Dia menambahkan, beras impor akan masuk ke gudang Bulog dan baru akan dikeluarkan untuk stabilisasi kebutuhan pangan atas perintah rapat koordinasi terbatas (Rakortas) antarlembaga, jadi tidak langsung didistribusikan atau masuk ke pasar.

Menurut Siti Kuwati, Bulog akan menyerap hasil panen padi sebanyak-banyaknya sesuai ketentuan Inpres Nomor 5/2015 tentang harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp3.700 untuk gabah kering panen (GKP) dan Rp4.600 untuk gabah kering giling (GKG).

"Beras impor nantinya diperuntukkan sebagai cadangan nasional yang sewaktu-waktu digunakan oleh pemerintah untuk stabilisasi harga, penanggulangan keadaan darurat, masyarakat miskin, kerawanan pangan, dan keadaan tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah," katanya.

Siti Kuwati menambahkan berdasarkan surat impor dari Kementerian Perdagangan RI, beras impor harus sudah tiba di Indonesia paling lambat 28 Februari 2018 sebanyak 281.000 ton beras impor, yang didatangkan dari Vietnam 141.000 ton, 120.000 ton dari Thailand, dan 20.000 dari India dengan pecahan 5% sampai 15%.

Pelabuhan tujuan yang menjadi destinasi impor adalah Belawan - Medan, Teluk Bayur - Padang, Panjang - Bandar Lampung, Merak - Cilegon, Tanjung Priok - Jakarta, Tanjung Perak - Surabaya, Tanjung Wangi - Banyuwangi, Benoa - Denpasar, Tenau - Kupang.

Jakarta (B2B) - Indonesia Logistics Agency or Bulog still deploy 26 regional divisions to buy grain of farmers and will be stored in 1,400 units of warehouses capacity over 4 million tons, although 281,000 tons of imported rice targeted at 500,000 tons will arrive through nine ports across the country on February 28th.

"Bulog will still buy the harvest of rice farmers as possible within the president´s instructions, the Bulog has more than 1,400 warehouse units across the country, and the storage capacity of over four million tons," said Corporate Secretary of Bulog, Siti Kuwati through a written statement here on Wednesday (February 7).

She said imported rice entered Bulog´s warehouse and would be used for stabilizing food needs on orders of limited coordination meetings among related agencies, not for sale to the market.

According to Kuwati, Bulog will buy crops from rice farmers as much as possible according to presidential instruction No. 5/2015 on government purchase price 3,700 rupiah for dry grain harvest and 4,600 rupiah for dry milled grain.

"Imported rice for national reserves that are used at any time by the government such as for stabilizing rice prices, emergency relief, poor people, food insecurity, and certain situations," she said.

Kuwati said based on the import letter from the trade ministry, 281,000 tons of imported rice must arrive in Indonesia February 28, 2018 from Vietnam 141,000 tons, 120,000 tons from Thailand, and 20,000 from India with 5 to 15 percent fractions.

Imported rice destinations are Belawan - Medan, Teluk Bayur - Padang, Panjang - Bandar Lampung, Merak - Cilegon, Tanjung Priok - Jakarta, Tanjung Perak - Surabaya, Tanjung Wangi - Banyuwangi, Benoa - Denpasar, Tenau - Kupang.