KNKT: Terlalu Dini Sebut `Anti-stall System Pemicu Lion Air JT610 Jatuh

`Too early` to Say Anti-stall System Contributed to Indonesia Air Crash

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


KNKT: Terlalu Dini Sebut `Anti-stall System Pemicu Lion Air JT610 Jatuh
Foto: Reuters

MASKAPAI Lion Air didesak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperbaiki manajemen penjaminan keselamatan dalam penerbangan, namun ´terlalu dini´ menyatakan anti-stall system Boeing 737 menjadi pemicu jatuhnya pesawat Lion Air yang menewaskan 189 orang di dalamnya.

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan KNKT belum menetapkan apakah anti-stall system, yang tidak dijelaskan kepada pilot di manual, merupakan faktor penyebab kecelakaan pesawat.

"Kami masih belum tahu, apakah itu berkontribusi atau tidak," katanya dalam menanggapi pertanyaan pada konperensi pers di Jakarta, Rabu. "Masih terlalu dini untuk menyimpulkan untuk saat ini."

Kontak dengan Lion Air JT610 hilang 13 menit setelah lepas landas dari Jakarta saat menuju Pangkal Pinang, ibukota Bangka Belitung seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.

AN INDONESIAN investigator said on Wednesday it was too early to say whether issues with an updated Boeing 737 anti-stall system contributed to the crash of a Lion Air flight last month that killed all 189 people on board.

Nurcahyo Utomo, an investigator at Indonesia´s transport safety committee (KNKT), said the agency had not yet determined if the anti-stall system, which was not explained to pilots in manuals, was a contributing factor.

"We still don´t know yet, if it contributed or not," he said in response to a question at a briefing. "It is too early to conclude for now."

Contact with the jet was lost 13 minutes after it took off from Jakarta, heading north to the tin-mining town of Pangkal Pinang.