`Rebranding`, Pemerintah Dorong Perkoperasian jadi Mata Pelajaran Sekolah

The Cooperative will be a Lesson in Indonesian Elementary and High Schools

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


`Rebranding`, Pemerintah Dorong Perkoperasian jadi Mata Pelajaran Sekolah
LABORATORIUM SEKOLAH: Sekretaris Deputi SDM Kemenkop UKM, Talkah Badrus [tengah], Ketua Pendi Yusuf [kiri] dan Kabag Humas Kemenkop UKM, Sudarmono [Foto: Humas/Alie]

Jakarta [B2B] - Pemerintah RI mendorong perkoperasian dan kewirausahaan menjadi mata pelajaran sekolah, tingkat SD hingga SLTA termasuk pondok pesantren, Kementerian Koperasi dan UKM menginisiasi kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional [Kemendiknas] dan Kementerian Agama [Kemenag] untuk merealisasikan langkah ´rebranding´ koperasi melalui pendidikan sekolah.

"Kemenkop UKM berupaya rebranding koperasi menjadi mata pelajaran pada lembaga pendidikan formal di sekolah, dan kementerian telah melakukan penguatan kualitas tenaga pengajar di tingkat SD hingga SLTA mengenai perkoperasian dan kewirausahaan," kata Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM, Talkah Badrus kepada pers di Jakarta, Jumat [12/4].

Kendati begitu, dia mengakui perkoperasian dan kewirausahaan tidak lantas dapat menjadi mata pelajaran tersendiri, melainkan melebur ke dalam mata pelajaran IPS dan ekonomi, dan hal itu diantisipasi dengan mengembangkan modul-modul pengajaran perkoperasian dan kewirausahaan.

"Kami berharap ada satu laboratorium di sekolah, yang berperan sebagai laboratorium pembelajaran perkoperasian dan kewirausahaan bagi para siswa di sekolah," kata Talkah Badrus.

Menurutnya, koperasi sekolah merupakan embrio pembelajaran koperasi dan wirausaha sejak usia dini, sedangkan untuk perguruan tinggi, sudah ada pembinaan terhadap koperasi mahasiswa [Kopma].

"Saat ini, Kopma sudah menjadi salah satu unit kegiatan mahasiswa sebagai kegiatan ekstra kurikuler. Kita juga sudah banyak melakukan kegiatan pelatihan perkoperasian dan kewirausahaan bagi para mahasiswa di seluruh Indonesia", katanya.

Ke depan, lanjut Talkah, yang harus terus mendapat dukungan adalah masuknya para generasi muda untuk berkoperasi. "Kita sudah memfasilitasi Kopma yang bergerak di sektor startup. Bahkan, para pelaku bisnis startup kita dorong untuk membentuk sebuah koperasi. Kita juga terus mendorong informasi perkoperasian di kalangan pemuda." 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) Pendi Yusuf mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Kemenkop dan UKM dalam menggulirkan program rebranding koperasi, khususnya di kalangan generasi muda. 

"Kita akan terus menanamkan imej atau citra positif koperasi yang sesungguhnya. Pasalnya, hal itu belum sampai ke publik secara luas," kata Pendi Yusuf.