Daerah Bencana, Fokus Pelatihan Vokasional Kewirausahaan Kemenkop UKM
Indonesia Holds Vocational Training for Victims of Natural Disasters
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kementerian Koperasi dan UKM selama 2018 telah melakukan pelatihan vokasional di delapan kabupaten yang terdampak bencana alam di seluruh Indonesia, yang melibatkan 240 orang peserta pelatihan. Tahun depan, fokus pada daerah pasca bencana dengan peserta 330 orang dengan fokus kegiatan pada pembinaan kemampuan keterampilan masyarakat yang terdampak bencana alam.
Kedelapan kabupaten pada 2018 adalah Pacitan karena banjir, Tasikmalaya (gempa), Garut (banjir), Lombok Timur (banjir bandang), Bireuen (gempa), Karangasem (gunung meletus), Bangli (gunung meletus), dan Gunung Kidul (banjir). Sementara kabupaten/kota pada 2019 adalah Karo, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Mataram, Palu, Sigi, dan Donggala.
"Materi pelatihan vokasional disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat maupun potensi masing-masing kabupaten. Misalnya di Pacitan, fokus pada pelatihan vokasional olahan pisang dan emping jagung." kata Plt Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM, Rully Nuryanto kepada pers di Jakarta, Jumat (5/10).
Pelatihan vokasional di Tasikmalaya fokus pada tata rias dan tata boga, Garut pada tata rias dan pengolahan makanan, Lombok Timur fokus pembuatan terasi dan kue kering, perbengkelan sepeda motor dan tata boga di Bireun, Karangasem bidang penyulingan minyak wangi dan dupa serta pengemasan, Bangli fokus kerajinan anyaman bambu, Gunung Kidul bidang kue kering dan kue basah.
Sementara untuk percepatan pemulihan pasca bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kemenkop UKM telah menggelar pelatihan vokasional yang diikuti 60 orang.
Selain program pelatihan di wilayah terdampak bencana, pada 2018 ini juga Kemenkop UKM telah menggelar program pelatihan vokasional di daerah perbatasan dan daerah tertinggal.
"Di daerah perbatasan, kita bekerjasama dengan Badan Nasional Pengelola Daerah Perbatasan, Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan dinas koperasi UKM di wilayah perbatasan," kata Rully.
Untuk daerah tertinggal, menurutnya, Perpres 131 Tahun 2015 tentang penetapan daerah tertinggal 2015 - 2019 sebanyak 122 kabupaten di 23 provinsi.
Kementerian menggelar program pelatihan di 13 kabupaten seperti Bondowoso, Sorong, Raja Ampat, Gorontalo Utara, Boalemo, Sigi, Bima, Banggai Kepulauan, Nias Utara, Lombok Barat, Situbondo, Seluma, dan Halmahera Selatan.
Khusus Provinsi Papua dan Papua Barat, kementerian telah melakukan prlatihan vokasional kewirausahaan dan perkoperasian. "Kami mendapat tugas peningkatan keterampilan berwirausaha untuk orang asli Papua dan kewirausahaan mama-mama Papua," katanya.
Jakarta (B2B) - Indonesian Cooperatives and SMEs Ministry in 2018 conducted vocational training in eight districts affected by natural disasters across the country which was attended by 240 participants. Next year, the focus of the area is post-disaster with 330 participants, to foster community skills.
The eight districts in 2018 include Pacitan due to flooding, Tasikmalaya (earthquake), Garut (flood), East Lombok (flash flood), Bireuen (earthquake), Karangasem (volcanic eruption), Bangli (volcanic eruption), and Gunung Kidul (flood). While districts/cities in 2019 are Karo, North Lombok, East Lombok, Central Lombok, Mataram, Palu, Sigi, and Donggala.
"Vocational training material adapts the needs of the local community and the potential of each district. For example in Pacitan, the focus of banana processing and corn chips," Acting of Deputy Minister for for Human Resources Development, Rully Nuryanto told the press here on Friday (October 10).
Vocational training in Tasikmalaya focuses on cosmetology and cooking, Garut on cosmetology and food processing, East Lombok focusing on making shrimp paste and pastries, motorcycle repair and cooking in Bireun, Karangasem in refining perfume and incense and packaging, Bangli focus woven bamboo crafts, Gunung Kidul focuses on pastries and wet cakes.
While for accelerating post-disaster recovery in West Nusa Tenggara province, the ministry held vocational training with 60 participants.
In addition to training programs in disaster affected areas, in 2018 also held vocational training programs in border areas and underdeveloped areas.
"In the border area, we collaborate with the National Border Area Management Agency, and cooperative offices in the border area," Rully said.
For disadvantaged areas, the presidential regulation about underdeveloped areas of 2015 to 2019 is regulated in 122 districts of 23 provinces. The ministry held training programs in 13 districts namely Bondowoso, Sorong, Raja Ampat, North Gorontalo, Boalemo, Sigi, Bima, Banggai Islands, North Nias, West Lombok, Situbondo, Seluma, and South Halmahera.
Especially for the provinces of Papua and West Papua, the ministry undertakes entrepreneurial vocational training and cooperatives. "The aim is to improve entrepreneurial skills for indigenous people and women traders," he said.