Wartawan Asing Tidak Dilarang Meliput di Papua, kata Menlu

Minister Marsudi Says Government Never Restricted Foreign Media in Papua

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Wartawan Asing Tidak Dilarang Meliput di Papua, kata Menlu
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi (kiri) mendampingi Presiden RI Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan (Foto: Setkab)

Jakarta (B2B) - Pemerintah RI tidak pernah melarang media asing meliput di Papua dan juga tidak pernah melarang warga asing berkunjung ke provinsi di ujung timur Indonesia tersebut.

Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi mengatakan kementeriannya memiliki bukti yang menguatkan bahwa media asing bisa melakukan kegiatan tersebut di wilayah Papua.

"Kita ada datanya yaitu di tahun 2014 ada 22 kunjungan yang disetujui. Praktis memang tidak ada penolakan, jadi penolakan atau Papua daerah tertutup itu tidak ada," kata Menteri Retno dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan, tidak ada penolakan kunjungan ke Papua kecuali ada syarat administratif yang kurang dan kemungkinan kondisi keamanan tidak memungkinkan atau kurang kondusif.

Marsudi menegaskan pada saat Presiden Joko Widodo memberikan izin kepada media asing berkunjung ke Papua untuk melakukan liputan, hal itu sangat diapresiasi oleh pihak internasional, dan kebijakan Presiden mengembalikan kepercayaan bahwa Papua tidak mencekam bagi media asing.

"Setelah ada arahan baru dari Presiden Jokowi, langsung disambut baik oleh dunia internasional," katanya.

Jakarta (B2B) - The Indonesian Foreign Affairs Minister, Retno LP Marsudi stated that Indonesian government has never banned foreign media or tourists to covering or visiting Papua.

Mrs Marsudi said his ministry has strong evidence to prove that foreign reporters are allowed to carry out some of their activities in the Papuan region.

"In 2014, 22 visits had been approved by the government. There were practically no rejections of requests for foreign visits," she said on meeting with Indonesian parliament here on Monday.

She added, if requests for visits were rejected by the government, it was done due to less administrative requirements and security conditions.

Mrs Marsudi said that international parties highly appreciated Indonesia after President Joko Widodo revoked restrictions that earlier applied to foreign media in Papuan provinces and the presidents efforts had restored confidence that foreign media finds Papua fascinating.

"The opening of Papua to foreign reporters was welcomed by the international community," she said.