Miss World, Kedubes Asing Ingatkan Kontestan pada Ancaman Kekerasan

Embassies in Jakarta Warned of Violent Threats to Miss World Contestants

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Miss World, Kedubes Asing Ingatkan Kontestan pada Ancaman Kekerasan
Miss Nigeria, Obabiyi Aishah Ajibola menang Miss Muslimah World (kiri), protes FPI, PUI dan HTI terhadap kontes kecantikan Miss World 2013. (Foto2: Mail Online)

PROTES umat Islam Indonesia terhadap penyelenggaraan kontes Miss World 2013 di Bali disorot oleh media-media asing, di antaranya Mail Online. Namun yang disesalkan, pemberitaan tersebut menuding organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia sebagai para ekstremis, yang berkonotasi negatif, padahal kegiatan ormas Islam tersebut melaksanakan hak-hak asasi manusia untuk berkumpul dan berpendapat.

Padahal kegiatan protes oleh Front Pembela Islam (FPI), Persatuan Umat Islam dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terhadap Miss World 2013 yang diselenggarakan oleh MNC Group sebagai upaya menegakkan ´amal makruf nahi munkar´ di Indonesia.

Mail Online melaporkan, kontestan Inggris telah diingatkan ancaman kekerasan dari para ekstremis Islam dalam penyelenggaraan kontes Miss World di Indonesia.

Kedutaan besar Inggris, AS dan Australia di Jakarta telah memperingatkan kepada kontestan dari negara masing-masing dari ancaman kelompok-kelompok ekstremis yang diperkirakan menggunakan kekerasan untuk mengganggu Miss World, yang berlangsung hingga 28 September.

Kontes kecantikan ini dipindahkan dari ibukota Jakarta di Jawa dimana mayoritas penduduknya beragama Islam ke Bali.

Kedutaan Besar Inggris memperingatkan: "kelompok-kelompok vigilante (main hakim sendiri)  Islam setempat mengancam akan mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk mengganggu kontes Miss World."

"Kelompok-kelompok ekstremis mungkin juga berencana untuk menyerang kegiatan kontes."

Inggris diwakili oleh tiga kontestan - Kirsty Heslewood dari Inggris, Gabrielle Shaw dari Wales dan Meagan Hijau dari Irlandia Utara.

Dengan sejarah serangan teror pada turis asing - termasuk serangan mengerikan Bom Bali pada 2002 yang menelan 202 korban tewas - peringatan ditanggapi serius oleh penyelenggara Miss World.

Keamanan ekstra dilakukan untuk menjaga kawasan wisata Nusa Dua setelah kegiatan protes yang mengecam kontes kecantikan tersebut sebagai aksi ´pornografi´.

Meskipun begitu, kontes kecantikan untuk wanita Muslim, Miss World Muslimah berlangsung lancar di Jakarta, yang dimenangkan oleh Miss Nigeria Obabiyi Aishah Ajibola usia 21 tahun, yang dinyatakan sebagai pemenang.

Kontestan berbusana muslimah diwajibkan beragama Islam, mengetahui perintah dan larangan Allah SWT dan memahami nilai-nilai Islam seperti diperintahkan Alquran.

Para finalis untuk World Muslimah dipilih dari 500 perempuan yang mengambil bagian dalam proses seleksi secara online.

Selama kontes, kontestan diminta untuk menceritakan bagaimana mereka sampai memakai penutup kepala atau jilbab.

Ketika namanya dipanggil sebagai pemenang, Miss Ajibola menunduk ke lantai untuk bersujud lalu membaca ayat Al-Fatihah.

Hadiah utama bagi pemenang adalah tiket naik haji ke Mekkah.

INDONESIAN Muslims protest against the implementation of the Miss World 2013 contest in Bali highlighted by the foreign media, including the Mail Online. But regrettably, the news organization accused the Muslim community in Indonesia as the extremists, the negative connotation, whereas the activities of Islamic organizations implement human rights to assembly and expression.

Though the protest activities by the Islamic Defenders Front (FPI), Islamic Unity and Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) to Miss World 2013 which was held by MNC Group as an effort to uphold the  ´amal makruf nahi munkar´ in Indonesia.

Mail Online reported British contestants have been warned of violent threats from Islamic extremists during this year’s Miss World contest in Indonesia.

The British, US and Australian Embassies in Jakarta have warned the contestants that extremist groups may be planning to use violence to disrupt the pageant, which is running until September 28.

The competition was moved from the capital on Java where the majority of residents are Muslim to Bali.

The British Embassy warned:‘local Islamist vigilante groups have threatened to hold large-scale demonstrations to disrupt the Miss World pageant.’

´Extremist groups may also be planning to attack the event´.

Britain is represented by three contestants - Kirsty Heslewood from England, Gabrielle Shaw from Wales and Meagan Green from Northern Ireland.

With a history of terror attacks on foreign visitors - including the horrific 2002 Bali bombings when 202 people were killed - the warnings are being taken seriously by the Miss World organisers.

With a history of terror attacks on foreign visitors - including the horrific 2002 Bali bombings when 202 people were killed - the warnings are being taken seriously by the Miss World organisers.

 Extra security has been brought in to guard the venue in the Noosa Dua region of the holiday island following weeks of protest which denounced the competition as ´pornography´.

Despite the demonstrations a beauty contest for Muslim women has been held peacefully in Bali, with 21-year-old Miss Obabiyi Aishah Ajibola from Nigeria, being declared the winner.

Contestants modeled Islamic fashions and answered questions to demonstrate their knowledge of the Koran and other religious values.

The finalists for World Muslimah were chosen from more than 500 women who took part in an online selection process.

Among the rounds, competitors were asked to relate how they came to wear the Muslim headscarf, the hijab.

When her name was called as the winner, Miss Ajibola fell to her knees and recited a verse from the Koran.

Her prize includes a trip to Mecca.