Muhammad Ali Wafat Usia 74 setelah 32 Tahun Idap Parkinson

Muhammad Ali Dies Aged 74 after a 32-year Battle with Parkinson`s

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Muhammad Ali Wafat Usia 74 setelah 32 Tahun Idap Parkinson
Mendiang Muhammad Ali semasa hidupnya sebagai petinju legendaris dan setelah mengidap Parkinson (Foto2: MailOnline)

MUHAMMAD ALI, petinju ternama yang memproklamirkan dirinya sebagai petinju terbesar sepanjang masa, meninggal dunia pada usia 74 setelah 32 tahun mengidap penyakit Parkinson.

Petinju legendaris meninggal didampingi seluruh keluarga di sisinya pada Jumat malam waktu setempat, sehari setelah dia dilarikan ke rumah sakit di luar kota Phoenix, Arizona, karena kesulitan bernapas.

'Setelah 32 tahun mengidap penyakit Parkinson,  Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74. Penyandang gelar tiga kali Juara Dunia Kelas Berat meninggal dunia malam ini," kata juru bicara Ali.

Sejumlah penggemar, selebriti dan sesama petinju menyatakan turut berkabung dan menyampaikan ucapan duka cita kepada keluarga mendiang. Putrinya, Hana mengenang ayahnya sebagai 'Sosok Sederhana!' dengan 'jiwa yang baik.'

Keluarga Ali mengatakan pemakamannya akan dilakukan di kampung halamannya di Louisville, Kentucky, dan mengucapkan terima kasih kepada publik yang menyampaikan ucapan duka cita.

Juara dunia kelas berat tiga kali, yang juga tokoh kunci dalam gerakan hak-hak sipil Amerika, harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit, setelah diketahui 'hampir tidak bernapas' di rumahnya, Kamis.

Ia dibawa ke rumah sakit dengan 'batuk-batuk', sumber terpisah mengatakan, masalah pernapasan fatal mungkin menjadi penyakit komplikasi dari Parkinson yang diidap Ali.

Petinju berjuluk 'The Greatest' dikelilingi oleh keluarganya, yang bergegas berada di samping tempat tidurnya pada hari Kamis dan Jumat setelah dokter memperingatkan kondisinya 'sangat memburuk', kata seorang sumber seperti dilansir MailOnline.

Mendiang Ali meninggalkan istri keempat Lonnie, yang dinikahinya pada 1986, dan sembilan anak, sebagian besar mereka berada di dekatnya saat sakratul maut. Hana mengucapkan duka cita kepada ayahnya di Twitter dan Instagram, dia menulis: 'Ayah kami adalah "Sosok Sederhana!" Dan sekarang dia sudah kembali menghadap Tuhan.

'Berdoalah untuk ketenangan jiwa yang indah dan untuk kebahagiaan di alam baka. Tuhan memberkatimu ayah. "AYAH ADALAH BELAHAN JIWA SAYA!'

Sebelumnya dilaporkan bahwa keluarga Ali telah mulai membuat pengaturan pemakaman setelah dokter memperingatkan bahwa dia sudah sekarat.

Juru bicara Ali Bob Gunnell mengatakan kepada MSNBC bahwa keluarga sangat 'berduka' atas kematiannya.

'Muhammad meninggal dunia dengan tenang dikelilingi keluarganya di sisinya beberapa saat yang lalu," katanya.

"Dia meninggal dengan tenang dan keluarga mendampingi Ali menjelang ajal. Anda tahu, kami kehilangan orang besar di dunia ini malam ini."

"Kami tidak mengeluarkan penyebab resmi kematiannya, tapi tampaknya sebagai komplikasi dari Parkinson.'

Gunnell mengatakan pada Kamis bahwa sang petinju legendaris itu dirawat karena masalah pernapasan di rumah sakit, yang dikonfirmasi lagi pada Jumat pagi.

Ucapan duka cita mengalir dari seluruh dunia, dengan teman-teman dan sesama petinju menyampaikan simpati, kepada Ali yang terpilih sebagai Olahragawan Terbaik Seabad, sebagai penghargaan tertinggi baginya.

MUHAMMAD ALI, the self-proclaimed greatest boxer of all time, has died aged 74 after a 32-year battle with Parkinson's disease.

The legendary fighter died with his family at his side on Friday evening, a day after he was rushed to hospital outside Phoenix, Arizona, with difficulty breathing.

'After a 32-year battle with Parkinson's disease, Muhammad Ali has passed away at the age of 74. The three-time World Heavyweight Champion boxer died this evening,' Ali's spokesman said.

His legion of fans, celebrities and fellow boxers lined up to memorialize their icon but the most heartwarming tributes were paid by his family. His daughter Hana remembered her father as a "Humble Mountain!" with a 'beautiful soul'.

Ali's family said his funeral would be held in his hometown of Louisville, Kentucky, and thanked the public for their outpouring of support.

The three-time heavyweight champion, who was also a key figure in America's civil rights movement, had been on life support in hospital, after he was found 'barely breathing' at his home on Thursday.

He was taken to hospital with an 'unshakeable cough', a separate source said, with his fatal respiratory problems likely to have been complicated by his Parkinson's disease.

The Greatest was surrounded by his family, who rushed to be at his bedside on Thursday and Friday after doctors warned his condition was 'rapidly deteriorating', a source said.

He is survived by his fourth wife Lonnie, whom he married in 1986, and nine children, many of whom were with him when he died. Hana paid tribute to her father on Twitter and Instagram today, writing: 'Our father was a "Humble Mountain!" And now he has gone home to God.

'Pray for the peace of his beautiful soul and for the happiness of his further journey. God bless you daddy. YOU ARE THE LOVE OF MY LIFE!'

It was earlier reported that Ali's family had started making funeral arrangements after doctors warned that he was just hours from death.

Ali's spokesman Bob Gunnell told MSNBC that the family were 'devastated' by his death.

'Muhammad passed with his family at his side just moments ago,' he said.

'It was a very peaceful passing and they are with him as we speak. You know, we lost a great person in this world tonight.

'We don’t have an official cause of death yet, but it has to be from complications of Parkinson’s.'

Gunnell said on Thursday that the boxer was being treated for a respiratory issue at a hospital, which he confirmed again on Friday morning.

Tributes have flooded in from around the world, with friends and fellow fighters paying Ali, who was voted Sports Personality of the Century, the highest accolades.