SCARLETT JOHANSSON menyampaikan kritik keras pada Sabtu di unjuk rasa wanita atau Women´s March di Los Angeles, kepada James Franco setelah menyatakan dukungannya pada korban kekerasan seksual melalui gerakan Time´s Up Movement.

´Bagaimana jadinya bila seseorang menyatakan dukungannya pada organisasi yang mendukung korban kekerasan seksual sementara kelakuannya tidak pantas terhadap wanita yang tidak bedaya?" kata bintang Avengers, di depan kerumunan besar setelah aktris Mila ´Black Swan´ Kunis memberinya kesempatan bicara.

Pernyataan tersebut dilontarkan saat ribuan wanita berunjuk rasa di Washington untuk memperingati setahun setelah March Women yang bersejarah digelar pada 21 Januari 2017, sehari setelah pelantikan Presiden Donald Trump.

Tahun ini, pawai juga mengambil momentum gerakan Me Too dan Time´s Up menentang kekerasan seksual yang dipicu perlawanana terhadap ´orang kuat´ Hollywood.

Total 10.000 orang mengikuti unjuk rasa di kota-kota utama di seluruh AS termasuk Washington DC, New York, LA, Park City, Utah, Chicago, Austin, dan Texas.

Berbicara pada aksi Women´s March di Los Angeles, Natalie Portman mengatakan bahwa pada usia 13, dia mengalami ´kekerasan seksual´ dari penggemar dan media yang mempengaruhi perjalanan hidupnya sepanjang karirnya.

Aktris pemenang penghargaan tersebut menjelaskan bahwa dia berusia 12 tahun saat bermain di film pertamanya, ´The Professional´, di mana ia berperan sebagai seorang gadis muda yang berteman dengan pria sukses dengan harapan membalas dendam pembunuhan orang tuanya.

Saat film ini dirilis setahun kemudian, dia mengatakan bahwa dia senang bisa membuka surat penggemar pertamanya. Namun di dalam surat yang ditulis seseorang kepadanya tentang ´fantasi pemerkosaan´ kepada dirinya seperti dilansir MailOnline.