Gaya Orangtua di China: Berkemah di Kampus Dampingi Anak Masuk Kuliah

Chinese Parents Sleeping in Tents as They Send Their Children to University

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Gaya Orangtua di China: Berkemah di Kampus Dampingi Anak Masuk Kuliah
Foto-foto menunjukkan ratusan tenda, yang disebut sebagai ´tenda cinta´ oleh media China´, didirikan di gedung olah raga universitas selama minggu terakhir Agustus lalu (Foto2: MailOnline)

MEMULAI kuliah di universitas bisa menjadi masa yang menakutkan bagi orangtua dan anaknya terutama jika mereka harus berpisah jauh satu sama lain.

Namun salah satu universitas di Cina memberi kiat unik untuk mengatasi kecemasan perpisahan tersebut, dengan memungkinkan orang tua mereka tidur di tenda-tenda di kampus selama beberapa hari, seperti dilaporkan Huanqiu, afiliasi dengan Harian Rakyat Online.

Universitas Tianjin di timur laut China menyediakan tenda tersebut selama empat tahun terakhir bagi orang tua yang ingin memastikan anak-anak mereka sepenuhnya bersemangat untuk kuliah.

Foto-foto menunjukkan ratusan tenda, yang disebut sebagai 'tenda cinta' oleh media China', didirikan di gedung olah raga universitas selama minggu terakhir Agustus lalu.

Feng Shujun, Kepala Kurator acara mengatakan kepada pers bahwa orang tua mendapati fakta kesulitan orangtua untuk mendapatkan akomodasi selama periode orientasi mahasiswa sehingga mereka diijinkan untuk tinggal selama tiga hari di gedung olah raga.

Para orang tua juga diberikan akses ke kamar mandi dan toilet selama mereka berada di gedung olahraga universitas.

Tikar, air minum dan cangkir juga disediakan secara cuma-cuma bagi orangtua mahasiswa baru.

Pihak universitas meminta orangtua untuk memberitahu mereka tentang niat mereka untuk tinggal sebelum kedatangan mereka dalam rangka untuk menyediakan fasilitas tenda dan handuk segar sesuai jumlah mereka yang berminat.

Banyak mahasiswa dan alumni membahas kabar menarik tersebut media sosial China, Weibo.

Salah satu pengguna menulis: "Saya memiliki terlalu banyak barang. Ayah saya khawatir kebanyakan. Jujur, saya bahkan tidak tahu bagaimana naik kereta api di tahun pertama saya kuliah.'

Sementara yang lain berkomentar: "Ini bagus bagi orangtua untuk mendapatkan teman baru. Namun saya merasa memiliki orang tua saya 'perusahaan. Tapi saya merasa tidak nyaman kalau mereka harus tinggal di tenda."
Dan yang lain bilang: 'Mereka adalah bayi 18 tahun. Saya mencoba bersikap mandiri."

Universitas Tianjin bukan satu-satunya universitas yang mengadopsi skema ini, perguruan tinggi lain seperti Universitas Shantou di provinsi Guangdong salah satu dari beberapa yang sudah memberi kesempatan bagi orangtua untuk tinggal selama beberapa hari.

Bagi banyak mahasiswa, perjalanan mereka ke universitas  menjadi pengalaman panjang dan membuat mereka stres.

Mahasiswa akan mengikuti Ujian Masuk Universitas yang disebut Gaokao.

Gaokao sering disebut sebagai 'ujian terberat dunia' dimana calon mahasiswa diminta untuk menempuh ujian dalam bahasa China, Inggris dan matematika bersama dengan ilmu pengetahuan atau subjek humaniora pilihan mereka.

Calon mahasiswa menghabiskan waktu berjam-jam belajar untuk mengikuti ujian dengan beberapa revisi selama 16 jam sehari dalam kasus yang ekstrim sepert dilansir MailOnline.

STARTING university can be a daunting time for both parents and children especially if they have spent little time apart from each other.

However one university in China has come up with a way to tackle separation anxiety, by allowing parents to sleep in tents on campus for a few days, reports Huanqiu, an affiliation with the People's Daily Online.

Tianjin University in north-east China have been providing tents for the past four years to parents who want to ensure their children are fully settled in.

Pictures have emerged showing hundreds of tents, billed as 'tents of love' by Chinese media', were set up in the university's sports hall during the last week of August.  

Feng Shujun, Chief Curator of the event told reporters that parents finding it difficult to locate accommodation during the settling in period are allowed to stay for three days in the sports hall.

The parents were also given access to showers and toilets during their time in the university's gymnasium.

Mats, drinking water and cups were also on offer for parents.

The university asked parents to inform them of their intent to stay before their arrival in order to provide them with enough tents and fresh towels.

Many students and graduates have been discussing the issue on China's social media site Weibo.

One user wrote: 'I had too much luggage. My dad worried a lot. Honestly, I didn't even know how to catch the train in my first year.'

While another commented: 'It's great to have my parents' company. But I feel bad for having them stay in a tent.'

And one user said: 'They are 18-year-old babies. I moved in on my own.'

Tianjin University is not the only school to adopt this scheme, other universities such as Shantou University in Guangdong province one of a few that have started allowing parents to stay for a few days. 

For many students, their journey to university has been a long and stressful one.

Those attending universities would have taken the College Entrance Examination, referred to as the Gaokao.

The Gaokao has often been referred to as the 'world's hardest exam' with students required to take tests in Chinese, English and maths along with a science or humanities subject of their choice.

Students spend hours studying for the test with some revising for 16 hours a day in extreme cases.