Rusia Pamer Kekuatan Militer Terkini Usir ISIS Keluar dari Palmyra

The Deadly Arsenal Rusia Drives ISIS Out of Palmyra

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Rusia Pamer Kekuatan Militer Terkini Usir ISIS Keluar dari Palmyra
Ilustrasi & Data: MailOnline

PASUKAN pemerintah Suriah yang didukung oleh skuadron pesawat tempur Rusia berhasil memaksa kelompok militan ISIS keluar dari kota kuno Palmyra.
   
Rezim Presiden Assad yang didukung oleh Putin mengerahkan kekuatan militer yang disebut pasukan angkatan darat sebagai 'serangan mematikan' terhadap militan ISIS yang merebut kota Palmyra tahun lalu dan menghancurkan kuil kuno di kota tersebut.
   
Putin memanfaatkan Suriah sebagai ajang pengujian untuk generasi baru dari persenjataan militer terbaru.
   
Rusia mengerahkan skuadron pesawat tempur, rudal dan tank, bom pintar dan teknologi satelit yang mengubah lanskap di Suriah.
   
Rusia mengklaim telah menghancurkan 3.000 target 'teror' selama 14 hari serangan udara sejak awal Februari lalu. Namun Rusia juga dituding telah membunuh 1.000 warga sipil selama aksi pemboman berlangsung.
   
Pengerahan kekuatan militer Rusia di Suriah dijuluki sebagai 'Mainan Perang Moskow' setelah menghantam berbagai target utama dalam pertempuran di Suriah yang merupakan ajang unjuk terhadap kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad.

Setelah medan tempur di Suriah disebut sebagai ambisi militer Putin, kini Presiden Rusia mengerahkan sejumlah persenjataan terbaru ke Suriah - yang beroperasi dari darat, laut dan udara.

Dalam operasi militer terbaru untuk mendukung Assad, Rusia telah membantu memaksa keluar kelompok ISIS dari kota kuno Palmyra.

Lepasnya Palmyra merupakan salah satu kemunduran terbesar bagi kelompok Islam ultra-garis keras setelah menyatakan kekhalifahan pada 2014 di sebagian besar besar wilayah Suriah dan Irak, seperti dilansir MailOnline.

SYRIAN government forces backed by heavy Russian air support have driven Islamic State out of ancient city of Palmyra.
   
Assad supported by Putin has inflicted what the army called a 'mortal blow' to militants who seized the city last year and dynamited its ancient temples.
   
Putin is using Syria as a testing ground for a terrifying new generation of weapons.
   
His warplanes, missiles and tanks, smart bombs and satellite technology have already changed the landscape in Syria.
   
Russia claims to have destroyed 3,000 'terror' targets during 14 days of airstrikes at the beginning of February, but it has also been accused of killing 1,000 civilians in the bombardment.
   
They have been dubbed 'Moscow's war games', a deadly flexing of Russia's military might in the battlegrounds of Syria that has seen Vladimir Putin's forces tip the balance of power towards the once beleaguered leadership of Bashar al-Assad.

For ranged now in the name of Putin's war on terror is an awesome array of firepower, with Russia's iron man president deploying an arsenal of his latest weapons to Syria - operating from land, sea and air.

In the latest major campaign to support Assad, the Russians have helped to drive Islamic State out of the ancient city of Palmyra.

The loss of Palmyra represents one of the biggest setbacks for the ultra-hardline Islamist group since it declared a caliphate in 2014 across large parts of Syria and Iraq.