Kebakaran Besar Landa Israel, 50 Ribu Penduduk Haifa Mengungsi

Israel Burns at Least 50,000 Flee Their Homes in Haifa

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Kebakaran Besar Landa Israel, 50 Ribu Penduduk Haifa Mengungsi
Menurut polisi, api pertama kali berkobar pada Selasa pagi di Neve Shalom, sebuah pemukiman bersama yang didirikan oleh warga Yahudi dan Arab (Foto2: The Sun)

KEBAKARAN yang terjadi di Haifa, Israel, telah memaksa sedikitnya 50.000 orang mengungsi dari rumah mereka - pejabat setempat memperkirakan pelaku pembakaran adalah warga Arab.

Kobaran api menyebar dengan cepat karena kering, cuaca berangin, kebakaran dengan cepat melanda pemukiman di kota terbesar ketiga di Isreal dan mengakibatkan warga yang ketakutan segera melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Meskipun tidak ada cedera serius seperti yang dilaporkan dinyatakan belum ada korban, beberapa penduduk setempat dirawat di rumah sakit karena menghirup asap.

Para pejabat keamanan Israel telah mengerahkan ratusan pasukan cadangan militer untuk membantu polisi dan pemadam kebakaran yang kewalahan mengatasi kobaran api.

Pemerintah juga telah menggunakan armada internasional pesawat pemadam kebakaran dalam upaya mengakhiri kebakaran besar tersebut.

Rusia, Prancis, Siprus, Turki, Kroasia, Yunani dan Italia menyatakan kesediaan mereka untuk membantu Israel mengatasi kebakaran.

Kobaran api di Haifa, Kamis adalah yang terburuk dalam serangkaian kebakaran yang melanda negara itu dalam beberapa hari terakhir.

Penduduk setempat terlihat memuat troli supermarket dengan barang-barang pribadi saat mereka bergegas meninggalkan rumah mereka.

Mengunjungi daerah bencana, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan siapapun yang terlibat dalam memicu kebakaran besar akan dihukum berat.

Dia mengatakan: "Ini adalah kejahatan untuk semua maksud dan tujuan, dan menurut kami itu adalah teror untuk semua maksud dan tujuan."

Sementara PM Israel tidak merinci identitas atau kemungkinan motif dari setiap pelaku pembakaran, para pejabat Israel umumnya menggunakan kata "teror" ketika mengacu pada aktivitas militan oleh Arab atau Palestina.

Tuduhan Netanyahu kembali menguji hubungan yang sudah rapuh antara mayoritas bangsa Yahudi bangsa dan minoritas Arab, yang telah lama menjadi subyek diskriminasi.

Dalam sebuah wawancara dengan tivi berita Channel 10, Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan mengatakan pihak berwenang telah menangkap delapan orang, dan sebagian pembakaran diduga dilakukan oleh mereka yang ditangkap.

Dia mengungkapkan mereka juga telah menemukan "bahan yang mudah terbakar dan cairan dituangkan di daerah tertentu," yang merujuk pada pemicu kebakaran.

Berbicara kepada wartawan, Kepala Polisi Roni Alsheich mengatakan bangsa "perlu dipersiapkan untuk menghadapi teror jenis baru."

Ayman Odeh, anggota parlemen Israel dari blok Arab, menyerukan Israel untuk tidak melakukan 'politisasi' dalam mengatasi bencana tersebut.

Dia mengatakan kepada tivi berita Israel Channel 2: "Ini adalah sesuatu yang merugikan kita semua."

"Ini bukan kisah Arab atau Yahudi. Siapa pun yang melakukan ini adalah musuh kita semua. "

Israel terakhir kali dilanda kebakaran besar terakhir pada 2010, ketika sebuah kebakaran yang tidak terkendali menewaskan 42 orang dan dipadamkan setelah pesawatpemadam kebakaran dari AS bergabung untuk mengatasi kebakaran.

Negara ini telah membuat upaya besar untuk memperkuat kemampuan pemadam kebakaran sejak saat itu, membawa sejumlah pesawat khusus yang dapat menjatuhkan sejumlah besar air pada daerah yang dilanda kebakaran.

Menurut polisi, api pertama kali berkobar pada Selasa pagi di Neve Shalom, sebuah pemukiman bersama yang didirikan oleh warga Yahudi dan Arab.

Kebakaran kemudian pecah dekat Yerusalem dan di distrik Israel utara Zichron Yaakov seperti dilansir The Sun.

A WILDFIRE in Haifa, Israel, has forced at least 50,000 people to evacuate their homes — as officials raised the possibility Arab arsonists started the blaze on purpose.

The devastating fire has spread quickly due to dry, windy weather, burning its way through neighbourhoods in the nation’s third largest city and sending terrified residents fleeing with just the bare essentials.

While no serious injuries have been reported as of yet, several locals have been hospitalised for smoke inhalation.

Israeli officials have called up hundreds of military reservists to help the overstretched police and fire crews fight the blaze.

The government has also made use of an international fleet of firefighting aircraft in a desperate bid to end the disaster.

Russia, France, Cyprus, Turkey, Croatia, Greece and Italy have all pitched in to help the nation fight the fires this week.

The blaze in Haifa on Thursday was the worst in a series of fires to have hit the country in the past few days.

Locals could be seen loading supermarket trolleys with their personal belongings as they rushed to flee their homes.

Visiting the devastated area, Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu said anyone involved in setting or spreading the fires would be severely punished.

He said: “It’s a crime for all intents and purposes and in our opinion it is terror for all intents and purposes.”

While the PM did not elaborate on the identity or possible motives of any suspected arsonists, Israeli officials generally use the word “terror” when referring to militant activity by Arab or Palestinian forces.

His accusations could test the already fragile relations between the nation’s Jewish majority and Arab minority, which has long been the subject of discrimination.

In an interview with Channel 10 TV news, Public Security Minister Gilad Erdan said authorities had already arrested eight people, and that arson was suspected in half of the fires.

He revealed they had also discovered “flammable materials and liquids poured in certain areas,” which points to arson.

Speaking to reporters, Police Chief Roni Alsheich said the nation “needs to be prepared for a new type of terror”.

He continued: “It’s safe to assume that whoever is setting the fires isn’t doing it only out of pyromania.

“It’s safe to assume that if it is arson it is politically motivated.”

Ayman Odeh, the head of a joint Arab bloc of parties in Israel’s parliament, called for to Israelis to abandon “politics” during the difficult time.

He told Israeli Channel 2 TV news: “This is something that harms all of us.

“This is not a story of Arab or Jew. Whoever did this is an enemy of all of us.”

Israel was last hit by a rash of fires in 2010, when an uncontrolled blaze killed 42 people and was extinguished only after firefighting aircraft from as far away at the US joined the effort.

The country has made considerable efforts to strengthen its firefighting capabilities since then, bringing in a number of special planes that can drop large quantities of water on affected areas.

According to police, the first fire started early Tuesday morning in Neve Shalom, a cooperative village jointly founded by Israeli Jews and Arabs.

Fires later broke out near Jerusalem and in northern Israeli district Zichron Yaakov.