Kontrak Pengeboran Minyak di Kuwait Berakhir, Puluhan Anjing Pelacak Bom Dibantai

Dozens of Dogs `Killed by American Security Company in Kuwait after Its Contract with Oil Firm Ended`

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Kontrak Pengeboran Minyak di Kuwait Berakhir, Puluhan Anjing Pelacak Bom Dibantai
Seorang pekerja Timur Securities mengatakan perusahaan bermaksud melakukan euthanasia, tetapi karyawan lain memilih ´memakai pistol´ dan membantai semua anjing (Foto2: MailOnline)

PULUHAN anjing pelacak bom telah dibantai oleh sebuah perusahaan keamanan Amerika setelah kontraknya dengan perusahaan minyak berakhir, seperti dinyatakan oleh aktivis hak-hak binatang.

Perusahaan Eastern Securities dari Kuwait dituding telah membunuh anjing karena mereka tidak lagi diperlukan setelah kesepakatan dengan perusahaan minyak Kuwait,  Kuwait National Petroleum Company (KNPC) berakhir.

Setidaknya 24 anjing dibantai. Foto-foto jasad anjing diunggah di Facebook, termasuk foto yang memperlihatkan seorang pekerja berdiri di atas salah satu anjing yang dibantai.

Sebuah foto mengerikan menunjukkan bangkai anjing ditumpuk, sementara foto lain menunjukkan dua pekerja berdiri di atas salah satu hewan.

Aktivis hak-hak binatang Esmail Al Misri, telah menyerukan untuk menuntut perusahaan keamanan, mengatakan kepada Arab Times seperti dikutip MailOnline bahwa lebih 90 anjing bakal dibunuh.

Dia mengatakan para pekerja membunuh anjing karena mereka belum dibayar selama dua bulan setelah kontrak perusahaan dengan KNPC berakhir.

"Kami tahu bagaimana anjing yang cukup makan dan diurus dengan baik. Foto diambil segera setelah kejadian tersebut sehingga kita dapat menyingkirkan dehidrasi sebagai penyebab anjing menjadi sakit-sakitan," kata Al Misri, menggambarkan bagaimana pembantaian anjing berlangsung.

Seorang pekerja Timur Securities mengatakan perusahaan bermaksud melakukan upaya euthanasia dengan menidurkan anjing dalam kelompok-kelompok kecil, tetapi karyawan lain memilih 'memakai pistol' dan membantai semua anjing.

Dia menegaskan kepada Arab Times bahwa pekerja tidak dibayar dan bahwa kontrak dengan KNPC telah berakhir, tetapi mengatakan ini bukan alasan anjing pelacak bom harus dibantai.

Dia mengklaim anjing tersebut dibantai karena sakit atau tua, dikatakannya beberapa anjing mengidap tumor, katarak dan masalah dengan sendi pinggul mereka.

Perusahaan keamanan karyawan juga mengklaim beberapa gigi taring harus ditanggalkan karena mereka terlalu agresif.

'Anjing ini menderita dalam kondisi mereka. Menurut pendapat saya, ini seharusnya sudah dilakukan sejak tahun lalu," kata pekerja yang tak mau disebut namanya.

Dia juga mengklaim perusahaan meminta kelompok penyayang hewan di Kuwait untuk mengadopsi anjing, tetapi mereka mengatakan tidak mau.

Tidak dijelaskan bagaimana pembantaian anjing berlangsung.

Daily Mail Online telah menghubungi Eastern Securities of Kuwait untuk dimintai komentar.

KNPC mengatakan kepada kantor berita negara Kuwait bahwa mereka tidak terlibat dengan pembunuhan. Dikatakan anjing-anjing tersebut baru-baru ini gagal pada tes kemampuan mereka untuk mengendus bahan peledak.

DOZENS of bomb sniffing dogs have been killed by an American security company after its contract with an oil firm ended, animal rights activists have claimed.

Eastern Securities of Kuwait has been accused of murdering the dogs because they were no longer needed after its deal with Kuwait National Petroleum Company (KNPC) ran out.

At least 24 dogs were slaughtered. Pictures of their dead bodies were posted on Facebook, including an image showing a worker standing on top of one of the canines.

One horrifying picture shows the dead dogs piled up, while another shows two gloating workers standing over one of the animals.

Animal rights campaigner Esmail Al Misri, who has called for the security firm to be prosecuted, told the Arab Times that 90 more dogs could be killed.

He said workers killed the hounds because they had not been paid for two months after the firm's contract with KNPC ended.

'We know how dogs that are well-fed and well taken care of look. The photos were taken immediately after the incident so we can rule out dehydration as a cause of their sickly state,' Mr Al Misri said, implying they were killed.

An Eastern Securities worker said the company was meant to humanely euthanize the dogs in small groups, but another employee 'jumped the gun' and killed them all in one go.

He confirmed to the Arab Times that workers had not been paid and that the contract with KNPC had ended, but said this was not the reason the bomb sniffing dogs were killed.

He claimed they were killed because they were ill or old, saying some had tumors, cataracts and problems with their hip joints.

The security firm employee also claimed a handful of the canines were put down because they were too aggressive.

'These dogs were suffering in the condition they were in. In my opinion, this should have been done a year ago,' the anonymous worker said.

He also claimed the company asked animal welfare groups in Kuwait to adopt the dogs, but they said no.

It is not clear how the dogs were killed.

Daily Mail Online has contacted Eastern Securities of Kuwait for comment.

KNPC told Kuwait's state news agency that it was not involved with the killings. It said the dogs had recently failed on a test of their ability to sniff out explosives.