Penyakit Terlangka di Dunia, Wanita Ini Mati 36 Kali Setahun

Woman `Dies` Thirty Six Times a Year

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Penyakit Terlangka di Dunia, Wanita Ini Mati 36 Kali Setahun
Brautigam mengatakan bahwa dia telah menghubungi orang-orang dengan PoTS, namun tidak ada satu pun dari pengidapnya yang menderita seperti saya." (Foto2: MailOnline)

SEORANG wanita berusia 21 tahun memiliki pengalaman langka dengan kematian, dalam satu tahun dia dinyatakan meninggal dunia secara klinis hingga 36 kali.

Sara Brautigam namanya, empat tahun lalu diagnosa dokter menyatakan dia menderita penyakit Postural orthostatic Tachycardia Syndrome (PoTS), sebuah kondisi yang membuat jantungnya berdebar saat berdiri.

Dia mengalami palpitasi cepat yang secara rutin  mengakibatkan detak jantungnya berhenti berdenyut dan tekanan darahnya melorot drastis yang menurut catatan medis dinyatakan sebagai meninggal dunia secara klinis.

"Mereka tidak bisa memberi saya pernafasan buatan atau CPR karena tidak ada gunanya untuk mengembalikan detak jantung saya. Saat jantung terisi dengan darah lagi adalah saatnya jantung saya berdetak lagi."

"Darah cenderung menumpuk di kakiku dan perlu dibantu mengembalikannya ke jantung."

"Saya tidak bisa bernafas oksigen karena memperpanjang serangan jantung."

"Sebenarnya ini hanya kasus mati suri dan saya hanya bisa berdoa. Satu-satunya yang bisa mereka lakukan adalah membuat saya menangis setelah kesakitan,"tambahnya.

Brautigam, dari Doncaster, mengatakan setiap kali jantungnya berhenti, petugas medis harus menyakiti dirinya agar membuatnya terkejut sehingga dia kembali sadar.

Dia berkata: ´Ketika hal itu terjadi paramedis mencoba dan melakukan sesuatu untuk menimbulkan rasa sakit untuk mencoba dan mengejutkan saya agar hidup lagi."

"Kerapkali saya terbangun dari mati suri dengan luka lebam. Suatu ketika terpaksa mencabut kuku saya tapi tetap saja tidak saya tidak tersentak."

Brautigam mengatakan bahwa dia telah menghubungi orang-orang dengan PoTS, namun tidak ada satu pun dari pengidapnya yang menderita seperti saya."

Dia juga menderita sindrom hipermobilitas sendi yang berarti persendiannya lebih rentan terhadap cedera dan dislokasi.

Komplikasi penyakit tersebut membuatnya harus mengunjungi klinik  sebanyak 64 kali dalam satu tahun, katanya seperti dilansir MailOnline.

´Ketika saya masih berolahraga kano, saya mendapat serangan itu di atas kano dan ketika serangan datang, saya berteriak sebelum saya mengetahuinya karena bahu saya telah bergeser dan hal itu membuat punggung saya kesakitan sebelum pingsan.´

Dia mengaku: ´Ada tanda-tanda sebelum serangan itu terjadi - saya akan merasa pusing atau sakit dan benar-benar lelah dan kemudian saya merasa seolah tertidur. Saya dapat mendengar segala sesuatu di sekitar saya dan merasa seolah-olah saya sedang mencoba untuk berteriak tapi tidak ada suara yang keluar."

´Saya kehilangan banyak teman, sebenarnya saya hanya punya satu teman dari sekolah. Semua orang sepertinya terlalu sibuk dengan kehidupan mereka sendiri untuk mengganggu saya saat didiagnosa.´

A 21-YEAR-OLD woman has regular brushes with death and in one year was pronounced clinically dead 36 times.

Sara Brautigam was four years ago diagnosed with Postural orthostatic Tachycardia Syndrome (PoTS), a condition which makes her heart race while standing upright.

She experiences rapid palpitations that regularly cause her heart to stop beating and her blood pressure to plummet to what doctors record as clinically dead.

´They can´t give me CPR because CPR tires the heart out for no reason so it is pointless. When the heart fills up with blood again is when it begins beating again.

´The blood tends to pool in my legs and the doors need to help feed it back to the heart.´

´I can´t have oxygen because it prolongs the attack.

´In fact it is just a case of leaving me there and praying. The only thing they can do is put me on a drip,´ she added.

Ms Brautigam, from Doncaster, said each time her heart stops medics have to inflict pain on her to shock her into coming back to life.

She said: ´When it happens paramedics try and do anything to inflict pain to try and shock me into coming back to life.

´A lot of the time I´ll wake up with big bruises. On one occasion they ripped an acrylic nail off but that still didn´t make me flinch.´

Ms Brautigam said that she has contacted people with PoTS, but none of those people´s hearts have stopped.

She also suffers joint hypermobility syndrome which means her joints are more prone to injury and dislocation.

The two combined resulted in her visiting A&E a staggering 64 times in one year.

´When I was still canoeing I had an attack in my boat and when I came around I was screaming before I knew it because I had somehow dislocated my shoulder and damaged my back while I was passed out.´

She said: ´There are signs before it happens - I´ll feel dizzy or sick and really tired and then I feel as though I´m falling asleep.I can hear everything around me and feel as though I´m trying to shout but nothing is coming out.

´I lost a lot of friends, in fact I only have one friend from school. Everyone seemed to be too busy with their own lives to bother with me when I was diagnosed.´