Suplai Bawang, Kementan Jamin Aman Kebutuhan Ramadan dan Lebaran

Indonesia Seeks to Meet the Needs of Shallots for Ramadan and Eid al-Fitr

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Suplai Bawang, Kementan Jamin Aman Kebutuhan Ramadan dan Lebaran
OPERASI PASAR: Sejumlah truk pengangkut bawang merah dan bawang putih bongkar muat di Pasar Induk Kramat Jati, Sabtu [13/4] mendukung operasi pasar Ditjen Hortikultura Kementan untuk stabilisasi harga [Foto: B2B/Mya]

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI memastikan kebutuhan bawang merah mencukupi untuk Ramadan hingga Lebaran, sehingga tidak ada alasan harga naik, karena sejumlah sentra produksi di seluruh Indonesia memasuki panen raya April seperti Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat sudah mulai panen seluas 1.500 hektar untuk menyuplai kebutuhan Sumatera bahkan hingga Jakarta.

Begitu pula dengan kebutuhan bawang putih, seraya menanti panen dari hasil kewajiban importir menanam, dalam dua pekan ke depan akan masuk bawang putih impor khususnya dari China sebanyak 120.000 ton sesuai rekomendasi impor produk hortikultura [RIPH] yang diterbitkan oleh Ditjen Hortikultura Kementan, untuk memastikan pasokan aman tiga bulan ke depan.

Hal itu dikemukakan oleh Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi; Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Taufik Yazid; Kasubdit Standarisasi dan Mutu Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Tommy Nugraha; dan Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran Umbi, Muhammad Agung Sunusi.

"Petani bawang merah di sejumlah sentra produksi sudah menanam untuk memasok kebutuhan Ramadan dan Lebaran," kata Dirjen Suwandi.

Sementara harga bawang merah yang sempat jatuh pada Januari dan Februari karena kelebihan produksi, sebagian produksi masih tersedia di pelaku usaha, dan saat ini Kementan meminta stok tersebut dikeluarkan dalam operasi pasar saat ini untuk menstabilkan harga.

Agung Sunusi memastikan stok produksi bawang merah untuk April khususnya Ramadan hingga Lebaran aman, bahkan melebihi kebutuhan karena panen raya di sejumlah sentra produksi utama seperti Kabupaten Brebes di Provinsi Jawa Tengah, yang ditemui saat operasi pasar bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Sabtu [13/4].

Selain Brebes, April ini panen bawang merah berlangsung pada tiga kabupaten di Jawa Barat: Bandung, Garut, Majalengka, Cirebon. Provinsi Jawa Tengah selain Brebes juga Kendal dan Demak; Nganjuk, Kediri, Malang dan Probolinggo di Jawa Timur; Solok di Sumatera Barat dan Bima di Nusa Tenggara Barat [NTB].

"Awal Mei, bawang merah sudah mulai panen di beberapa sentra produksi. Laporan dari Nganjuk awal Mei akan panen 600 hektar dan Kediri sekitar 300 hektar. Belum lagi sentra produksi lain seperti Malang, Probolinggo, Brebes, Cirebon dan Garut," kata Taufik Yazid.

Sementara terkait suplai bawang putih, dia menegaskan bahwa dalam dua pekan ke depan, bawang putih impor akan masuk terutama dari China sebanyak 120.000 ton sesuai RIPH dari Ditjen Hortikultura.

Suwandi menambahkan, Ditjen Hortikultura sedang mengejar target tanam setelah menanam 11.000 hektar, dan hasil panen diproses menjadi benih untuk ditanam tahun ini dengan target luasan 20.000 hingga 30.000 hektar, kemudian menjadi benih lagi untuk penanaman 2020 hingga 2021.

"Target Kementan, hingga akhir 2021 bisa menanam bawang putih sekitar 100 ribu hektar untuk mencapai swasembada bawang putih," kata Suwandi. [Rico]