Panen di Rawa Lebak, Mentan Pilih Basah Kuyup ketimbang Naik Perahu
Indonesian Govt Develops Rice Fields in Borneo`s Swamplands
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
KEGIATAN panen padi di Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tergolong unik lantaran harus menggunakan perahu untuk mengangkut padi hasil panen di lahan rawa lebak, hal itu pula yang dilakukan Mentan Andi Amran Sulaiman saat panen padi lebak di Provinsi Kalimantan Selatan tersebut, harus naik perahu.
Kendati begitu, Mentan memilih turun dari perahu dan langsung turun ke sawah, tak peduli air sawah lahan lebak membasahi celana dan pakaiannya, dan aksi tak terjadwal tersebut disambut gembira oleh petani dan warga setempat. Bupati Ahmad Fikri mengaku surprise pada spontanitas menteri dari Kabinet Kerja Jokowi - JK tersebut.
"Pemerintah mengharapkan petani di sini dapat mengelola lahan rawa lebak 100 hektar, dengan memanfaatkan teknologi yang dikembangkan Badan Litbang Pertanian dapat meningkatkan produktivitas hingga enam ton per hektar," kata Mentan.
Haji Ahmad, salah satu pemilik lahan rawa lebak mengakui peningkatan produktivitas padi ketimbang pola konvensional berkat dukungan inovasi teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di kampung halamannya.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan menyerahkan bantuan mekanisasi pertanian berupa 14 unit traktor roda dua dan roda empat, dan satu unit cultivator yang dimanfaatkan melalui koordinasi dengan Brigade Alsintan yang dibentuk oleh kelompok (Poktan).
THE RICE harvesting activity in South Daha subdistrict of South Hulu Sungai district is unique because it has to use wooden boats for rice harvest in paddy wetland, Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman had to ride the boat on a working visit in the South Borneo province.
Nevertheless, Minister Sulaiman chose to get off the boat, no matter the wetland water soaked his clothes, and the unscheduled action was greeted happily by farmers and local residents. Regent Ahmad Fikri who claimed surprise on spontaneity the minister of Joko Widodo administration.
"The government expects farmers to manage 100 hectares of swamp land, utilizing technology developed by research and development agency in the ministry," Mr Sulaiman said.
Haji Ahmad, one of the owners of swampland admits increased rice productivity rather than conventional pattern, as supported by the ministry´s Agency for Agricultural Research and Development.
On the occasion, Minister Sulaiman handed over 14 units of tractor two-wheeled and four-wheeled, and a cultivator unit from the central government.