Rakor HBKN di Kupang Pastikan Stok dan Harga Pangan NTT Aman Terkendali

Indonesia`s East Nusa Tenggara Ensure Food Stocks is Under Control

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Rakor HBKN di Kupang Pastikan Stok dan Harga Pangan NTT Aman Terkendali
Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan di Badan Ketahanan Pangan (BKP) Tri Agustin Satriani (hijab) meninjau pasokan daging sapi di pasar di Kupang usai Rakor pangan (Foto: Humas BKP Kementan)

Jakarta (B2B) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan stok dan harga pangan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru aman dan terkendali, dan Kementerian Pertanian RI menjamin bahwa stok pangan di NTT secara umum aman bahkan terhitung surplus, seraya mengingatkan agar pelaku usaha tidak memanfaatkan distribusi dan fluktuasi harga dengan menjual pangan pokok yang terjangkau konsumen.

Hal itu dikemukakan Gubernur NTT Frans Lebu Raya; Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan di Badan Ketahanan Pangan (BKP) Tri Agustin Satriani; Staf Ahli Mendag bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga, Suhanto; dan Kepala Bank Indonesia (BI) NTT Naik Tigor Sinaga pada rapat koordinasi menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN).

"Dengan kondisi amannya stok dan pasokan pangan di NTT, kita harus tetap waspada terhadap potensi timbulnya masalah distribusi dan penimbunan. Kami mohon Satgas Pangan menindak tegas apabila ada yang melakukan penimbunan barang," kata Gubernur Frans di Kupang, Senin (11/12).

Tri Agustin Satriani mengatakan setelah menghitung kondisi ketersediaan pangan nasional, BKP Kementan menjamin stok dan harga pangan jelang HKBN secara umum dan terkendali, "bahkan diperkirakan surplus."

Menurutnya, berdasarkan prognosa persediaan pangan di NTT per November 2017 yakni beras 157.618 ton, jagung 61.293 ton, gula pasir 5.677 ton, telur ayam 942 ton, terigu 4.626 ton, minyak goreng 4.918 ton dan kedelai 846 ton.

"Kondisi stok pangan ini cukup untuk tiga hingga empat bulan ke depan," kata Tri Agustin.

Sementara Naik Tigor Sinaga menyebutkan inflasi di NTT cukup terkendali meskipun cenderung lebih tinggi pada akhir tahun. Selain itu juga pengaruh cuaca yang dapat menghambat distribusi.

Jakarta (B2B) - East Nusa Tenggara provincial government ensures stock and staple food prices ahead of the Christmas and New Year safe and under control, and Indonesian government reminded traders not to burden consumers with price spikes for supply chain reasons, according to senior official.

It was stated by East Nusa Tenggara Governor, Frans Lebu Raya; Director of Food Diversification Center at Indonesian Agriculture Ministry´s Food Security Agency, Tri Agustin Satriani; Expert Staff of Trade Minister Suhanto; Head of Bank Indonesia branch of East Nusa Tenggara, Naik Tigor Sinaga in the provincial capital, Kupang, at the coordination meeting ahead of national religious holiday.

"Although it is safe and under control, we must remain vigilant on distribution and stockpiling problem. We ask the police crack down on hoarders staple food stocks," said Governor Raya in Kupang on Monday (December 11).

Tri Agustin Satriani said after calculating national food stocks, it assures food and stock prices ahead of Christmas and New Year in general under control, "instead estimated surplus."

According to her, based on the prognosis of food supply in the province per November available 157,618 tons of rice, 61,293 tons of corn, 5,677 tons of sugar, 942 tons of chicken eggs, 4,626 tons of flour, 4,918 tons of cooking oil and 846 tons of soybeans.

"The food stock is enough for the next three to four months," Mrs Satriani said.

Meanwhile, Mr Sinaga said inflation in the province is under control although it tends to be higher by the end of the year, and weather effects are likely to hamper distribution.