Papua Koordinasi BKP Kementan Waspadai Lonjakan Harga Pangan Hadapi HBKN
Indonesia`s Papua Ensure Stocks and Food Prices is Under Control
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pemerintah Provinsi Papua waspada dan antisipatif terhadap potensi lonjakan harga akibat jalur distribusi mengingat posisinya sebagai provinsi di ujung timur RI, melalui koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Bulog Divre Papua, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Papua, Pertamina, Satgas Pangan di Polda Papua dan dinas-dinas terkait untuk menyambut hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Hal itu dikemukakan Asisten Perekonomian dan Kesra Sekda Pemprov Papua, Elia Loupatty; dan Kepala Bulog Papua, Fauzi Muhammad pada rapat koordinasi HBKN Papua di Jayapura, Kamis (14/12) yang dilanjutkan pemantauan stok dan harga pangan di Pasar Hamadi dan gudang Bulog Papua.
"Walaupun kondisi stok pangan aman, kita tetap harus waspada terhadap potensi timbulnya masalah lonjakan harga, terutama akibat jalur distribusi sebagai provinsi paling timur di Indonesia," kata Elia Loupatty usai memimpin rakor.
Dia mengimbau agar pengusaha, distributor, pedagang dan pengecer tidak memanfaatkan lonjakan kebutuhan pangan pokok masyarakat setempat untuk melakukan spekulasi dengan harga di atas kewajaran.
Fauzi Muhammad memastikan kesiapan jajaran Bulog Papua memasok kebutuhan pangan pokok dan strategis beberapa titik kabupaten dan kota, khususnya stok beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, dan bawang putih.
Menurut Elia, BPOM menyatakan kesanggupan untuk melakukan pengawasan agar tidak ada pangan pokok kadaluarsa yang beredar di pasaran. Sementara Pertamina sudah menyiapkan tambahan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk memastikan kelancaran distribusi pangan.
"Dinas perdagangan dan perindustrian menyatakan siap terus menggelar bazar pangan murah di beberapa kabupaten dan kota, dan Pemprov akan melakukan pemantauan intensif untuk memastikan hal itu," katanya.
Elia menambahkan Satgas Pangan di Polda Papua hingga ke wilayah Polres dan Polsek akan mendukung pemantauan dan pengawasan agar tidak ada pihak yang ´bermain di air keruh´ menjelang dan sesudah HBKN.
Jakarta (B2B) - The Papua provincial government is wary and anticipative of the potential price hikes due to distribution channels considering its position as Indonesia´s easternmost province, through coordination with the Food Security Agency at the agriculture ministry, Papua Logistics Agency or Bulog, the Regional Food and Drug Administration, Pertamina, the police and relevant agencies prior to Christmas and New Year.
It was stated by Assistant Secretary of Papua provincial government, Elia Loupatty; and General Manager of Bulog´s Papua, Fauzi Muhammad at the coordination meeting in Jayapura on Thursday (December 14) then continued monitoring of stocks and food prices in Hamadi Market and Bulog warehouse.
"Although food stock conditions are safe, we should still be wary of potential price problems, especially distribution channels as the easternmost province in Indonesia," Loupatty said.
He cautioned entrepreneurs, distributors, traders and retailers did not take an unfair profit from the increasing needs of consumers by raising the price of staple food.
Fauzi Muhammad ensured the readiness of Bulog Papua to supply the needs to several districts and cities especially rice, cooking oil, sugar, shallot, and garlic.
According to Loupatty, the Regional Food and Drug Administration or BPOM claims to be ready to conduct surveillance and seize expired food on the market. Meanwhile, Pertamina has prepared additional fuel to ensure the smooth distribution of food.
"The trade and industry office is ready to hold a cheap food bazaar in several districts and cities, and the provincial government will conduct intensive monitoring," he said.
Loupatty said the special task force of the Papuan police would support monitoring and supervision of distribution and price stability ahead of Christmas and New Year.