Cegah Flu Burung, Barantan Soekarno Hatta Musnahkan 412 Ekor Burung Impor
Indonesian`s AQA Prevent Avian Influenza of 412 Imported Birds
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Balai Besar Karantina Pertanian - BBKP Soekarno Hatta Cengkareng, Banten berhasil mencegah penyebaran virus flu burung di tengah masyarakat setelah mendapati 412 ekor burung impor terinfeksi flu burung, dan kemudian dimusnahkan sesuai kaidah dan standar operasional prosedur (SOP) kesejahteraan hewan.
Kepala Bidang Karantina Hewan BBKP Soekarno Hatta, Risma JP Silitonga mengatakan 412 ekor burung impor terdiri atas 92 ekor merak dan 320 ekor love bird dimusnahkan setelah menjalani uji flu burung dan dinyatakan positif, bahkan beberapa ekor burung impor mati selama masa karantina di Instalasi Karantina Hewan - IKH Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Bersyukur kita dapat mendeteksi lebih awal, sebelum burung ini tersebar di lingkungan masyarakat. Tidak dapat dibayangkan apabila burung-burung tersebut dilepas ke masyarakat dalam kondisi terinfeksi flu burung, bukan tidak mungkin membawa jenis baru flu burung," kata Risma melalui pernyataan tertulis dari Humas Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian RI.
Menurutnya, Pemerintah RI telah bekerja keras membebaskan Indonesia dari flu burung, dan berupaya mencegah wabah baru akibat importasi unggas.
Risma menambahkan pemusnahan burung impor dilakukan dengan kaidah dan SOP menurut kaidah kesejahteraan hewan, pihak karantina menggunakan gas karbondioksida (CO2) terlebih dahulu sebagai bahan eutanasia, selanjutnya dibakar dan dikubur.
"Pemusnahan disaksikan oleh pemilik, instansi terkait dan pemerintah daerah di IKH Kramat Jati, turut dimusnahkan pula 49 ekor burung kenari impor yang tidak memenuhi persyaratan karantina," katanya.
Petugas karantina selanjutnya melakukan desinfeksi pada seluruh bagian instalasi baik kandang atau peralatan lain yang kontak dengan burung untuk mencegah virus yang tertinggal.
Risma berharap kejadian ini tidak membuat masyarakat resah karena temuan penyakit ini masih dalam pengendalian karantina. "Kedepan, masyarakat diharapkan mematuhi prosedur impor unggas agar tidak menimbulkan kerugian finansial dan penyebaran penyakit di wilayah Indonesia."
Jakarta (B2B) - Indonesian Agricultural Quarantine Agency (IAQA) of Soekarno Hatta International Airport in Jakarta managed to prevent avian influenza after finding 412 imported birds infected with avian influenza, and culling of birds according to the rules and standards of animal welfare operation procedures.
Deputy Head of Division Jakarta´s AQA Soekarno - Hatta, Risma JP Silitonga said 412 imported birds consisted of 92 peacocks and 320 love birds after undergoing avian influenza test and declared positive, even some dead during quarantine at East Jakarta´s Kramat Jati Animal Quarantine Installation.
"Thank God we were able to detect earlier, It can not be imagined if the birds are released to the public infected with avian influenza," said Mrs Silitonga through the written statement.
According to her, the government works hard to free Indonesia from avian influenza, and seeks to prevent new outbreaks due to poultry importation.
Mrs Silitonga said that the destruction of imported birds is done with animal welfare rules, the quarantine body uses CO2 gas first as euthanasia material, then burned and buried.
"Destruction witnessed by bird owners, relevant agencies and local government in Kramat Jati, also destroyed 49 imported walnuts that do not meet quarantine requirements," she said.
The quarantine officers then disinfects the entire installation of either the enclosure or other equipment that contacts the bird to prevent the virus left behind.
Mrs Silitonga hopes to make people uneasy because these findings are under the control of the quarantine agency. "In the future, the people are expected to comply with the poultry import procedure in order not to cause financial loss and the spread of disease in the territory of Indonesia."