1.627 Embung di Lombok Timur Dukung RI Capai Target Swasembada Pangan

Indonesian Govt Empowers Small Reservoirs in West Nusa Tenggara

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


1.627 Embung di Lombok Timur Dukung RI Capai Target Swasembada Pangan
KEARIFAN LOKAL: Penanggung Jawab Upsus Pajale NTT, Ani Andayani (ke-4 kiri) bersama petani di Kabupaten Lombok Timur (Foto: Humas Kementan)

Jakarta (B2B) - Kearifan lokal di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendukung upaya Kementerian Pertanian RI mewujudkan swasembada pangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTT) atas keberadaan 1.627 embung berukuran 25 hingga 100 are, 2500 hingga 10.000 meter di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur sehingga mampu mengairi 4.384 hektar lahan pertanian di kecamatan tersebut.

Penanggung Jawa Upaya Khusus Padi, Jagung, dan Kedelai (Upsus Pajale) Nusa Tenggara Timur (NTT), Ani Andayani mengatakan kearifan lokal mendukung kebijakan dan strategi Kementan mewujudkan swasembada pangan di NTT dan mewujudkan visi Lumbung Pangan Dunia 2045, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong optimalisasi lahan tidur yang sebagian besar berupa rawa dan tadah hujan sebagai bagian penting dari pencapaian target tersebut.

"Ini sangat erat kaitannya dengan pengelolaan infrastruktur tata air pada lahan tidur di NTB," kata Ani Andayani, yang juga Staf Ahli Mentan bidang infrastruktur di Jakarta pada Sabtu (25/11).

Kendati begitu, dia mengakui sebagian embung mulai mendangkal dalam beberapa tahun terakhir lantaran endapan air tanah secara alami, dan pemerintah kabupaten mengharapkan dukungan pemerintah pusat untuk memperbaiki embung tersebut, dengan menggali endapan untuk memperdalam embung sehingga fungsi 'menabung' air semakin optimal.

Jakarta (B2B) - Small reservoirs, or embung, in West Nusa Tenggara support the Indonesian agriculture ministry to realize food self-sufficiency, with 1,627 small reservoirs of 2500 to 10,000 meters in Jerowaru subdistrict of East Lombok district support irrigation of 4,384 hectares agricultural land, according to the senior official in the ministry.

The coordinator for intensification of paddy, corn and soybean fields, called the Upsus Pajale for East Nusa Tenggara province, Ani Andayani said the embungs as local wisdom support policies and strategies of the ministry to realize 2045 world food barn vision, and Minister Andi Amran Sulaiman expects the optimization of abandoned land as an important part of achieving that vision.

"Embung is closely related to the management of irrigation infrastructure for abandoned lands," Ani Andayani said here on Saturday (November 25).

However, she acknowledged that some of the embungs have become silted in recent years due to natural soil sediments, and the district government expects the central government's support to repair the embungs so that the rainwater harvest function is optimized.