Rp231,71 Triliun, PDB Subsektor Peternakan Nasional pada 2018

The GDP of Indonesian Livestock Subsector in 2018 Reached IDR231.71 trillion

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Rp231,71 Triliun, PDB Subsektor Peternakan Nasional pada 2018
ILDEX 2019: Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen PKH Kementan, Fini Murfiani [ke-3 kanan] Foto: Humas

Tangsel, Banten [B2B] - Kinerja subsektor peternakan makin kinclong, dengan pendapatan domestik bruto [PDB] pada 2018 sebesar Rp231,71 triliun, kontribusinya 16,35% pada PDB sektor pertanian yang mencapai Rp1,417,07 triliun. Sementara investasi asing mencapai US$119,03 juta dan investasi PMDN sekitar Rp866,46 miliar pada 2018.

“Diharapkan industri peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia akan terus berkembang, sehingga nantinya akan berdampak terhadap peningkatan PDB peternakan pada khususnya dan pertanian pada umumnya” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan [PKH Kementan] I Ketut Diarmita saat membuka The 4th International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition (ILDEX) dalam arahannya yang dibacakan Fini Murfiani, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen PKH Kementan di Tangerang Selatan [18/9].

Komoditas peternakan merupakan salah satu target pembangunan pertanian dalam mewujudkan Indonesia sebagai 'lumbung pangan dunia 2045'. Bisnis di bidang peternakan dan kesehatan hewan potensinya sangat besar, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pangan terutama protein hewani.

Industri peternakan merupakan industri agribisnis yang mencakup hulu hingga hilir. Industri pendukung on farm peternakan, meliputi berbagai industri yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena merupakan industri dengan nilai bisnis besar bernilai miliaran rupiah. Di antaranya adalah industri obat hewan, vaksin, bahan baku pakan, feed additive, produk olahan pangan, non pangan termasuk by product. 

"Bahkan industri by product peternakan menembus pasar ekspor, seperti tepung bulu ayam untuk keperluan pakan," kata Dirjen Ketut Diarmita seperti dikutip Fini Murfiani.

Menurutnya, Kementan berkomitmen memfasilitasi ekspor untuk semua komoditi pertanian dan turunannya, termasuk peternakan. Nilai ekspor komoditi peternakan selama empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Nilai ekspor komoditi subsektor peternakan pada 2015 hingga Juni 2019 mencapat Rp38,39 triliun.

Nilai ekspor tersebut merupakan bukti, bahwa industri peternakan memiliki potensi untuk terus berkembang. Kementan khususnya Ditjen PKH terus mendorong investasi subsektor peternakan, terutama untuk pembibitan dan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditi peternakan. 

Ketut juga menyampaikan bahwa pada 2018, nilai investasi PMDN sub sektor peternakan mencapai Rp866,46 milyar sedangkan investasi PMA mencapai US$119,03 juta.

Terkait ILDEX 2019, Direktur Fini Murfiani mengutip arahan Dirjen Ketut Diarmita mengapresiasi ILDEX 2019 sebagai salah satu pameran peternakan berskala international di Indonesia. Selain sebagai sarana pameran dan promosi berbagai produk dan kemajuan teknologi di bidang peternakan dan kesehatan hewan, ILDEX juga menjadi ajang bertemunya para pemangku kepentingan peternakan baik dari dalam maupun luar negeri, untuk melakukan transaksi bisnis. Oleh karena itu melalui penyelenggaraan ILDEX, diharapkan dapat menjadi stimulasi bagi perkembangan dunia usaha peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia.

"Keberadaan paviliun ekspor di ILDEX 2019 juga saya harap dapat menjadi stimulasi dalam mendorong peningkatan ekspor subsektor peternakan” katanya.

South Tangerang of Banten [B2B] - The performance of livestock subsector is getting better, with gross domestic product in 2018 of Rp231.71 trillion, its contribution is 16.35% to the total GDP of the agricultural sector amounting to IDR1,417.07 trillion. While foreign investment reached US $ 119.03 million and domestic investment around IDR866.46 billion in 2018.