Press Tour 2018, BPPSDMP Kementan Kembangkan PWMP untuk Regenerasi Petani

Indonesian Ministry Govt Encourages of Farmers Regeneration through the Education

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Press Tour 2018, BPPSDMP Kementan Kembangkan PWMP untuk Regenerasi Petani
Kepala BBPP Lembang, Bandel Hartopo (depan ke-5 kanan) dan Kabag Evalap Titin Gartini (depan ke-7) dan para pranata Humas BPPSDMP Kementan. Inset: PWMP Limao Syrup besutan STPP Magelang dan Untan Pontianak (Foto2: B2B/Mya & STPP Yogyakarta)

Bandung, Jawa Barat (B2B) - Sektor pertanian pada 2010 menyerap 40 juta tenaga kerja nasional, 14 juta di antaranya generasi muda usia 15 - 34 tahun, namun saat ini minat pemuda terus mengendur lantaran citra buram pekerjaan petani seperti dilansir Badan Pusat Statistik (BPS). Hal itu disikapi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI dengan regenerasi petani melalui penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP).

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian - BBPP Lembang, Bandel Hartopo mengatakan bahwa BPPSDMP Kementan menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan minat pemuda dan sarjana mendukung pembangunan sektor pertanian. Strategi awal adalah mengubah stigma tentang pertanian bukan hanya budidaya tanaman padi di sawah melainkan pengembangan sektor agribisnis dari subsistem hulu sampai hilir yang membuka peluang kerja dan peluang usaha.

"Diikuti strategi menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di bidang pertanian agar para lulusan perguruan tinggi dari fakultas pertanian lebih menjadi pencipta lapangan kerja atau job creator," kata Bandel Hartopo mewakili Sekretaris BPPSDMP Kementan, Andriko Noto Susanto, Rabu malam (11/7) pada pembukaan kegiatan Press Tour (kunjungan pers) 2018 BPPSDMP Kementan di Bandung. 

Menurut Andriko seperti dikutip Bandel, untuk menjalankan strategi tersebut, diperlukan suatu program melalui pelatihan, program magang, kegiatan pembinaan dan bimbingan agar mereka mengetahui kemudahan dalam menciptakan dan merintis usaha yang menguntungkan, sehingga mereka pun terdorong untuk menjadi wirausahawan muda pertanian (agrosociopreneur) yang mampu menggerakkan dan menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian. 

"Untuk menumbuhkan minat berwirausaha, khususnya di kalangan pemuda perlu dilakukan pembinaan mental wirausaha, membuka kesempatan wirausaha seluas-luasnya, dan mempermudah akses mereka terhadap permodalan," kata Bandel Hartopo yang didampingi Kabag Evaluasi dan Pelaporan BPPSDMP Kementan, Titin Gartini dan sejumlah prantata Humas di lingkup BPPSDMP Kementan.

Regenerasi Petani

Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono dalam berbagai kesempatan menguraikan tentang PWMP yang merupakan kegiatan Kementan untuk mewujudkan regenerasi petani, yang dirancang untuk mengembangkan peluang bisnis bagi pemuda dan sarjana pertanian mampu menjadi job creator di sektor pertanian khususnya subsektor agribisnis.

Momon menambahkan, bagi lembaga penyelenggara pendidikan pertanian untuk mengembangkan SDM pertanian, program PWMP dirancang untuk menjadikan lembaga pendidikan sebagai center of agripreneur development berbasis inovasi agribisnis dengan bantuan modal usaha kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) yang kini dikembangkan menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polibangtan) dan sarjana pertanian dari perguruan tinggi mitra BPPSDMP dan siswa sekolah kejuruan pertanian (SMK-PP).

Kegiatan PWMP dilaksanakan dalam empat tahap selama tiga tahun yang dibagi menjadi tahap penyadaran di tahun pertama, tahun kedua untuk pengembangan dan tahun ketiga untuk tahap kemandirian, dan 2016 merupakan tahun pionir kegiatan PWMP di Kementan sehingga peserta tahun lalu menjadi leader program regenerasi pertanian.

Bandel Hartopo mengutip Andriko mengelaborasi kegiatan pada tahap penyadaran meliputi penetapan tim pelaksana, sosialisasi, pendaftaran, seleksi, bimbingan teknis, dan magang. Sementara penyusunan business plan, pendampingan dan pelaksanaan usaha merupakan rangkaian tahap penumbuhan.

Di tahun kedua, PWMP masuk tahap pengembangan yang meliputi evaluasi usaha, perluasan skala usaha, penjaminan mutu produk dan temu inovasi. Pada tahap pemandirian, program PWMP bergulat pada pengembangan dan penguatan jejaring usaha dengan stakeholders seperti perbankan, investor, pemasok input dan lembaga pemasaran. 

"Pada akhirnya, seluruh peserta PWMP akan diberikan penghargaan sebagai pelaku wirausahawan muda di bidang pertanian," kata Bandel Hartopo.

Bandung of Central Java (B2B) - Indonesian Statistics Agency in 2010 reveals the agricultural sector accommodate 40 million national workforce (38%) and 14 million of them are young people 15 to 34 years, but now the interest of young people working in agriculture declined drastically because of stigma negative about jobs as farmers, while most agricultural graduate tend to work outside the agricultural sector, according to Indonesian senior official in the ministry.

Director of Lembang´s Agriculture Training Center or BBPP Lembang, Bandel Hartopo said Indonesian government through the agriculture ministry implement several strategies to increase the interest of youth and scholars support agricultural sector development, initial strategy to change stigma about agriculture is not only cultivation in paddy fields through the Agricultural Young Entrepreneurs or the PWMP.

"The next strategy is fostering the entrepreneurial spirit in agriculture so that the college graduates of agricultural faculty to create jobs," said Mr Hartopo cited Secretary of the Directorate General of Indonesia´s Agricultural Extension and Agricultural Human Resources or the BPPSDMP, Andriko Noto Susanto while opened the 2018 Press Tour in Bandung of Central Java province.

According to him, to run the strategy, the developed a program through training, apprenticeship programs, development activities and guidance so that they know the ease in creating and pioneering profitable business, so they were compelled to become young entrepreneurs agriculture that can move and create jobs agricultural sector.

"To arouse the interest of entrepreneurs with the develop their entrepreneurship mental, entrepreneurial opportunities, and facilitate for access to capital," Mr Hartopo cited of Mr Susanto.

The Young Farmers

The Director General of BPPSDMP, Momon Rusmono in various occasions elaborated about the PWMP  as main activity of ministry for next generation of farmers, which is designed for developing business opportunities for the youth and agriculture graduate become job creators in agricultural sector, especially agribusiness subsector.

Mr Rusmono said that the educational institutions become a center of development for agribusiness innovation with the venture capital assistance for students of Agricultural Extension Institute or the STTP now call the Polibangtan and agriculture graduate from universities and students of agricultural vocational school (SMK-PP).

The PWMP activities carried out in four phases over three years divided as awareness phase in the first year, second year for development phase, and third year for independence phase, and 2016 was a year of pioneering activities of PWMP so that participants last year became leader of agricultural regeneration program.

Mr Hartopo cited Mr Susanto said on the awareness phase includes establishment of executive team, socialization, registration, selection, technical guidance, and internships. While drafting of business plans, mentoring and business execution as a series of awareness phase.

The second year is a development phase that includes an evaluation of business, expansion of business scale, product quality and innovation. In independence phase prioritize developing and strengthening of business networking with the stakeholders such as banks, investors, suppliers and marketing agencies.

"In the end, all participants will be awarded as a young agricultural entrepreneurs," Mr Susanto said cited by Mr Hartopo.