95 dari Target 395 Pedet, Realisasi Inseminasi Buatan Harian Upsus Siwab

Realization of Artificial Insemination in Indonesia has not Reached the Target

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


95 dari Target 395 Pedet, Realisasi Inseminasi Buatan Harian Upsus Siwab
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita (inset) menghadiri Gebyar Siwab dan Panen Pedet di Lombok Barat, NTB, mendorong pemanfaatan sumber daya lokal dan peran aktif masyarakat (Foto2: Humas Kementan)

Jakarta (B2B) - Realisasi pelaksanaan inseminasi buatan (IB) harian hingga 26 Februari 2017 mencapai 95 pedet (anak sapi) atau 24,8% dari target 395 ekor, dan sapi bunting sebanyak 156.365 ekor - 5,18% dari target 2017 - setelah Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman meluncurkan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab) di Lamongan, Jawa Timur pada 8 Oktober 2016.

"Saya berharap di bulan-bulan mendatang dapat lebih dipacu sehingga target dapat terlampaui. Saya telah membentuk tim khusus untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan Upsus Siwab. Tim ini tentunya tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan teman-teman di daerah," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) I Ketut Diarmita di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Selasa (28/2).

Dirjen PKH pada acara gebyar Siwab dan Panen Pedet di Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri mendorong Provinsi NTB dapat merealisasikan pencapaian target 139.995 ekor akseptor IB dengan target kebuntingan 81.197 ekor pada 2017.

"Tim Upsus Siwab perlu dukungan dari ujung tombak Upsus yaitu para petugas teknis IB dan para peternak, dengan kerjasama yang baik, saya harapkan target tersebut bisa dicapai," kata Dirjen Diarmita melalui pernyataan tertulis.

Target Sapi Bunting
Upsus Siwab sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan asal ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus mengejar swasembada sapi tahun 2026 seperti ditargetkan Presiden RI Joko Widodo.

Mentan Amran Sulaiman mengatakan Upsus Siwab merupakan gerakan nasional sebagai kelanjutan dari kegiatan 2016 guna lebih mendorong pertumbuhan sapi dan kerbau di tanah air, yang ditetapkan melalui Permentan No. 48/PK.210/10/2016 tentang Upsus SIWAB untuk terus menghasilkan pedet dalam menambah populasi ternak nasional.

Kementan menetapkan 4 juta ekor akseptor sapi dan kerbau dengan target kebuntingan ternak 3 juta ekor, "selain dari kelahiran anak sapi dan kerbau, dan target lain yang akan dicapai yaitu menurunnya angka penyakit gangguan reproduksi dan menurunnya pemotongan sapi betina produktif," kata Mentan saat peluncuran Upsus Siwab di Lamongan pada Sabtu (8/10/16).

Program Upsus Siwab akan memantau secara fokus jumlah sapi betina bunting dan pedet yang lahir, maupun sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi didukung peningkatan kualitas pakan ternak, kesehatan hewan, rumah potong hewan (RPH), logistik dan sarana pendukung lainnya.

Jakarta (B2B) - Realization of artificial insemination per day until February 26, 2017 reached 95 calves, or 24.8% of the target 395, and 156,365 of pregnant cows - 5.18% of the target in 2017 - after Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman launched artificial insemination program for cattle or called the Upsus Siwab in Lamongan of East Java Province, on October 8, 2016.

"I hope the target of Upsus Siwab can be realized. I have formed a special team to support the achievement of Upsus Siwab. A special team could not work without the support of relevant agencies across the country," said Director General of Livestock and Animal Health I Ketut Diarmita in West Lombok district of West Nusa Tenggara province on Tuesday (February 28).

Director General Ketut Diarmita push West Nusa Tenggara province can realize the target of 139,995 acceptors of artificial insemination with the target 81,197 pregnant cow in 2017.

"Upsus Siwab team need the support of artificial insemination officers and farmers, with good cooperation, I expect the target can be achieved," Diarmita said trough the written statement.

Artificial Insemination
The Upsus Siwab as the government's commitment to achieve beef self-sufficiency, and improve the welfare of farmers in 2026 as targeted by President Joko Widodo.

Minister Sulaiman said Upsus Siwab is a national movement to continue the activities in 2016 to increase the population of cattle and buffalo across the country, established by the ministerial decree.

Indonesia sets 4 million head acceptor cattle and buffalo, and the target pregnant cattle 3 million heads," Indonesia sets 4 million head of cattle and buffalo acceptor, and targeted 3 million heads of cattle pregnant, "besides targeted calves and buffaloes, cattle and suppress reproductive disorders."

The Upsus Siwab program will focus monitor increase of reproduction rates of cattle was supported by a quality animal feed, animal health, abattoirs, logistics and other supporting facilities.