Safari Sergap, Kepala BKP Kementan Ingatkan Kewajiban Bulog pada Petani

Indonesian Govt Warns the Logistics Agency`s Obligation to Farmers

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Safari Sergap, Kepala BKP Kementan Ingatkan Kewajiban Bulog pada Petani
KOORDINASI LAPANGAN: Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi (topi biru, ketiga kiri) dengan jajaran Bulog, TNI AD dan Bank BRI di Jawa Tengah (Foto: Humas BKP Kementan)

Semarang, Jateng (B2B) - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI, Agung Hendriadi melakukan safari serapan gabah petani (Sergap) di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, untuk mengingatkan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) pada kewajiban utamanya membeli gabah petani, sebagai BUMN milik rakyat dengan fleksibilitas harga pembelian pemerintah (HPP) hingga 20%.

"Kasihan petani kalau terus merugi. Mereka adalah pahlawan pangan, karena mereka yang berperan menghasilkan pangan pokok utama. Sergap juga akan membantu petani mendapatkan harga yang menguntungkan sehingga termotivasi untuk melakukan usaha tani," kata Agung yang menginisiasi kesepakatan pembelian gabah petani dengan Bulog di Kabupaten Demak, Kudus, Grobogan.

Menurutnya, jajaran Bulog harus segera menyerap gabah petani. Manfaatkan momentum ini sebaik-baiknya apalagi sedang panen raya untuk mencegah harga gabah anjlok, didukung keleluasaan pada Bulog untuk membeli gabah dengan fleksibilitas HPP 20%.

Sebagaimana diketahui, Bulog ditargetkan menyerap gabah petani di Jawa Tengah hingga 453.000 ton, yang merupakan lumbung pangan nasional kedua setelah Jatim. Sementara Pemprov Jateng telah melakukan sejumlah langkah untuk mendukung pencapaian target tersebut antara lain pemetaan daerah panen, melakukan koordinasi dan eksekusi pembelian langsung di lapangan oleh Bulog didukung oleh TNI dan Bank BRI.

"Kalau Bulog dan semua pihak terkait mendukung Sergap maka diyakini target untuk Jateng dapat tercapai," kata Agung.

Dari hasil kunjungan kerja di Demak, Kudus dan Grobogan masih didapati harga gabah kering panen (GKP) hanya Rp4.400/kg, bahkan ada beras medium yang dijual seharga Rp8.200/kg sehingga Bulog harus bertindak antisipatif untuk mengisi cadangan beras pemerintah, karena apabila terlambat maka haga beras akan naik.

Faqih, petani di Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, menyambut gembira pada dukungan BKP Kementan untuk mendukung kepentingan petani. "Kami senang pemerintah datang, dan langsung membeli di lapangan dengan harga yang menguntungkan petani."

Semarang of Central Java (B2B) - The Director General of Food Security Agency or BKP at the Indonesian Agricultre Ministry, Agung Hendriadi conducted safaris in some districts in Central Java province, to monitor the commitment of the National Logistics Agency as state-owned enterprises (SOEs) to buy grain of farmers with flexibility of purchase price set by the government up to 20%.

"Farmers will lose money, they are food heroes, because they produce the main staple food. Purchase of grain will also help farmers get a decent price so they are motivated to do farming," said Mr Hendriadi who initiated the purchase agreement by farmers and the Bulog in Demak, Kudus, Grobogan district.

According to him, Bulog should immediately buy grain farmers. Take advantage of this momentum as well as possible to prevent the price drop when all the farmers to rice harvest.

The Bulog is targeted to buy grain farmers in Central Java province up to 453,000 tons, while the provincial government has taken several steps such as harvesting location mapping, coordination and direct purchase by Bulog supported by army and BRI Bank.

"If the Bulog and all related parties support, it is believed the target for Central Java can be realized," Mr Hendriadi said.

From working visits in Demak, Kudus and Grobogan, he still finds the price of dry grain harvest of only 4,400 rupiah, and even there is a medium rice that sells for 8,200 per kg so that Bulog should be anticipative to replenish the government´s rice reserves, if it is too late the rice price will rise.

Faqih, a farmer in Kedungwaru Lor village, Karanganyar sub-district, Demak district, welcomes government support for farmers´ interest. "We love the government coming, and immediately buy at a price that benefits farmers."