Pemkab Bojonegoro Dukung `Sekolah Lapang` 10 Poktan Tembakau
Local Governments Support Indonesian Tobacco Farmers to Increase Production
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bojonegoro, Jatim [B2B] - Tembakau menjadi tanaman tumpang sari bagi petani padi Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur dengan luasan 11.210 hektar, hal itu mendorong Dinas Perkebunan Pemkab Bojonegoro mendukung 10 kelompok tani [Poktan] mengikuti program sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu tembakau [SLPTT] untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi SDM petani tembakau dan mengubah sikap petani meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman tembakau sebagai ´emas hijau´ di Bojonegoro bagian timur pada musim kemarau.
Dinas Pertanian Pemkab Bojonegoro, menurut Kasi Rempah Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian Bojonegoro, Bambang Wahyudi, petani di beberapa kecamatan masih mengidolakan ´emas hijau´ dalam usahatani mereka. Selain faktor pengairan tadah hujan, petani setempat sudah turun-temurun menanam tembakau setelah bercocok tanam padi. "Harga juga sangat menjanjikan.
Kualitas hasil panen tembakau tahun ini rata-rata sangat bagus. Selain faktor cuaca, hal itu tidak terlepas dari peran penyuluh pertanian yang selalu aktif mendampingi petani dalam budidaya tembakau," kata Bambang Wahyudi dalam pernyataan tertulis yang disarikan Iskak Riyanto, penyuluh Kedungadem Bojonegoro melalui Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP Kementan].
10 Poktan yang yang mendapat program SLPTT tembakau tersebar adalah Poktan Margo Makmur di Desa Nglumber, Tani Makmur II di Desa Mojorejo dan Barokah V di Desa Jamberejo di Kecamatan Kepohbaru; Poktan Margo Utomo di Desa Bareng dan Jaya Makmur Desa Kalitengah, Kecamatan Sugihwaras; Poktan Soko Mulyo di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem; Poktan Tunas Muda di Desa Kalicilik, Kecamatan Sukosewu; Poktan Sumber Makmur II di Desa Kanten dan Rukun Tani I di Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk.
Bambang Wahyudi menambahkan harga tembakau tahun ini sangat menjanjikan, baik yang basah atau rajangan. Selain itu mutunya juga bagus, "untuk rajangan varietas Virginia Rp29 ribu hingga Rp32 ribu per kg dan varietas RAM hingga Rp36 ribu per kg. Varietas Jawa Rp 18.000-21.000. Ini data per 12 September 2019."
Dinas Pertanian Pemkab Bojonegoro juga menfasilitasi petani untuk menjalin kemitraan dengan pabrikan, tujuannya memudahkan petani menjual hasil panen. Salah satu perusahaan yang selama ini selalu bermitra dengan petani PT Sadana, anak perusahaan rokok Sampoerna, luasannya mencapai 1.144 hektar yang ditanami varietas RAM.
"Dalam pola kemitraan ini, petani mendapatkan pinjaman sarana produksi, juga pendampingan penyuluhan dari perusahaan tentang budidaya. Mulai dari pembuatan bedengan, pengolahan lahan, penanaman, perawatan, dan pasca panen. Hasil rajangan dibeli perusahaan dengan harga yang sudah ditentukan sejak awal, dan dipotong pinjaman sarana produksi saat setor hasil panen tembakau," katanya.
Menurut Bambang Wahyudi, Untuk menunjang mutu rajangan dan efisiensi tenaga kerja, dinas pertanian juga membantu kelompoktani mesin rajang, yang tercatat ada sekitar 13 unit mesin rajang yang diberikan kepada kelompok tani pada 2018.
Bantuan ini menyebar di 13 Poktan di delapan kecamatan yakni dua Poktan di Kecamatan Kepohbaru, satu Poktan [Sumberrejo], satu Poktan [Malo]; dua Poktan [Sugihwaras]; satu Poktan [Kasiman]; satu Poktan [Sukosewu]; dua Poktan [Kedungadem]; tiga Poktan [Baureno]. [Liene]
Bojonegoro of East Java [B2B] - The Indonesian government in particular the Bojonegoro district government in the province of East Java supports tobacco farmers to improve the quality of production and crop productivity of an area of 11,210 hectares, by developing thematic training programs for 10 tobacco farmer groups, according to senior officials of the local government.