23 Komoditas ke 31 Negara, Agro Gemilang Barantan Tingkatkan Ekspor Pertanian Banten

Indonesian Quarantine Agency Supports Agricultural Exports of Banten Province

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


23 Komoditas ke 31 Negara, Agro Gemilang Barantan Tingkatkan Ekspor Pertanian Banten
TREND POSITIF: Kepala Barantan, Ali Jamil [ke-6 kiri] bersama eksportir, pimpinan Karantina Cilegon dan para pemangku kepentingan di Provinsi Banten [Foto: B2B/Gusmiati Waris]

Cilegon, Banten [B2B] - Ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Banten menunjukkan trend meningkat, hingga September 2019 tercatat 23 jenis komoditas dari 15 jenis komoditas pada 2018, begitu pula dengan perusahaan ekspor bertambah empat sehingga menjadi 16 eksportir, sehingga mendorong tambahan enam negara tujuan ekspor, dari 25 menjadi 31 negara. 

Hal itu didorong oleh Program ´Ayo Gerakan Ekspor Komoditas Pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa´ disingkat Agro Gemilang Agro Gemilang yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, untuk meningkatkan peran serta Badan Karantina Pertanian - Kementerian Pertanian RI [Barantan] mendukung kinerja ekspor melalui data automasi IQFAST di wilayah kerja Karantina Pertanian Cilegon.

"Pertama, indikator ragam komoditas hingga September 2019 tercatat 23 jenis dibanding periode yang sama di tahun 2018 hanya 15 jenis. Penambahan jenis komoditas masing-masing adalah akar pasak bumi, daun sirsak kering, kelor, gandung pellet, herbarium, gandum olahan, rumput laut dan tepung terigu," kata Kepala Barantan, Ali Jamil saat melakukan monitoring kegiatan pemeriksaan karantina di gudang eksportir, PT Golden Green Mills di Cilegon, Banten pada Rabu [9/10].

Indikator lainnya, kata Ali Jamil, adalah jumlah eksportir, yang bertambah empat sehingga menjadi 16 eksportir, negara tujuan ekspor juga bertambah menjadi 31 negara. Tambahan 6 negara tersebut adalah Jepang, Afrika Selatan, Tonga, Irak, East Timor dan Timor Leste.

"Program Agro Gemilang yang telah dicanangkan Mentan Amran Sulaiman di awal 2019 mulai memetik hasil, salah satunya di Banten," kata Ali Jamil.

Dia menambahkan, Program Ago Gemilang yang digagas Barantan berupa bimbingan teknis bagi pelaku usaha dibidang agribisnis, khususnya kaum muda atau yang baru mulai memasuki pasar ekspor.

Sebagaimana diketahui, pemenuhan persyaratan teknis Sanitary and Phytosanitary (SPS) pada produk pertanian yang akan diekspor menjadi syarat mutlak di era perdagangan global saat ini. Untuk itu,  Barantan dengan tugas dan fungsi sebagai fasilitator perdagangan produk pertanian menjadi garda terdepan dalam mengawal produk ekspor pertanian.

"Selaku otoritas karantina, kami menjadi penjamin kesehatan dan keamanan produk agar dapat diterima di negara tujuan ekspor," kata Ali Jamil.

Program ini dilakukan secara serentak di unit kerja karantina pertanian seluruh Indonesia dan terus dipantau peningkatan kinerja eksportasinya. 

"Kalau ada hambatan, Barantan lakukan mitigasi dan carikan solusinya bersama-sama dengan direktorat teknis, pemerintah daerah, asosiasi dan pelaku usaha. Juga jika ada hambatan dengan negara mitra dagang, kamipun lakukan upaya harmonisasi persyaratan teknis," katanya.

Cilegon of Banten [B2B] - Agricultural commodity exports of Indonesia´s Banten province shows an increasing trend, until September 2019 there were 23 types of commodities out of 15 commodities in 2018, as well as export companies, it increased by four to 16 exporters, it pushed six additional export destinations, from 25 to 31 countries, according to the senior official of agriculture ministry.