Lumbung TKI jadi Sentra Sapi, Mentan Apresiasi Kinerja Desa Majasari di Indramayu
Indonesian Govt Appreciation Poor Villages Transformed into Cattle Center
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Desa Majasari di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu berhasil mengubah citranya dari desa penyedia tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri menjadi salah satu sentra sapi di Provinsi Jawa Barat, setelah mengembangbiakkan 43 ekor sapi bantuan Kementerian Pertanian dan kini menjadi 211 ekor sapi jenis Limosin, Simental, dan Brahman.
Keberhasilan kelompok tani (Poktan) peternakan sapi Tunggal Rasa di Desa Majasari diapresiasi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, khususnya pada Kepala Desa Martono Kuwu yang dinilai berhasil mengubah desanya dari 'lumbung TKI' dan kini menjadi sentra sapi.
"Ini contoh yang baik. Peternak dan petani tidak perlu lagi pergi merantau ke negeri seberang, bangun desanya dengan bercocok tanam dan berternak. Hasilnya bisa dinikmati keluarga," kata Mentan Amran Sulaiman usai gerakan tanam padi di Kecamatan Kroya dan syukuran panen raya padi di Kecamatan Sukra, Kamis (23/11).
Ketua Poktan Tunggal Rasa, Slamet Setyadi mengakui keberhasilan tersebut atas dukungan inseminasi buatan melalui program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab), pemanfaaan benih unggul, kemudian peternak melakukan sistem pencatatan.
Martono Kuwu menambahkan potensi tersebut didukung oleh banyaknya limbah pertanian untuk diolah menjadi pakan ternak yang berkualitas, seperti jerami untuk penyediaan pakan ternak.
Jakarta (B2B) - Majasari village in Sliyeg subdistrict of Indramayu district succeeded in changing its image as the Indonesian provider village to overseas into one of the cattle centers in West Java province, after breeding 43 cows assistance of the agriculture ministry and now has 211 cows.
The success of Tunggal Rasa cattle farming group in Majasari village was appreciated by Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman, especially to the village head Martono Kuwu.
"This is a good example. The farmers no longer need to go migrated to abroad, let 's build the village," said Minister Sulaiman in Indramayu on Thursday (November 23).
Chairman of Tunggal Rasa Farmers Group, Slamet Setyadi admitted the success because it is supported by artificial insemination of the Siwab program, use of improved seed, and farmers do a recording system.
Martono Kuwu said the potential is supported by agricultural waste in villages that are processed into animal feed such as straw.