Kontes Ternak, Peternak Harus Faham `Waktu Tepat` Jual Sapi
Indonesian Farmers must Understand the Right Time to Sell Cattle
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Dompu, NTB [B2B] - Peternak sapi diharapkan mengetahui waktu yang tepat untuk menjual ternak sapinya, karena penting untuk meningkatkan nilai jual sapi agar lebih menguntungkan sehingga meningkatkan kesejahteraan peternak. Saat ini momentum yang tepat untuk menggerakkan seluruh potensi pembangunan peternakan nasional lebih efektif dan berdampak pada upaya pengentasan kemskinan di seluruh Indonesia.
Hal itu dikemukakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan - Kementerian Pertanian RI [PKH Kementan] I Ketut Diarmita di Dompu, Nusa Tenggara Barat [NTB] pada Kamis [3/10] dalam arahannya pada ´H Bambang M Yasinl´ yang dibuka oleh Bupati Dompu H Bambang M Yasin dan dihadiri sejumlah pejabat terkait, tokoh masyarakat, dan peternak dari seluruh Dompu.
"Kementan mengajak masyarakat khususnya para peternak dan tokoh masyarakat untuk mengetahui waktu yang tepat untuk menjual ternak sapinya. Strategi tersebut penting untuk meningkatkan nilai jual dari sapi, dan dapat mengangkat kesejahteraan peternak," kata Dirjen PKH I Ketut Diarmita.
Menurutnya kontes ternak seperti yang dilaksanakan di Dompu, merupakan salah satu sarana penyebaran informasi dan publikasi tentang capaian yang sudah diraih di bidang peternakan. Adanya kontes ternak ini sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas ternak di wilayah ini, selain sebagai penghargaan bagi para peternak.
"Kegiatan optimalisasi reproduksi masih merupakan salah satu fokus kegiatan utama bagi jajaran Ditjen PKH, yang dikemas dalam bentuk Program Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting atau lebih dikenal sebutan Upsus Siwab," kata I Ketut Diarmita.
Strategi yang ditempuh adalah dengan memastikan sapi/kerbau betina dewasa sebagai target akseptor dapat terlayani pengembangbiakannya dan menjadi bunting. Kegiatan Upsus Siwab merupakan salah satu langkah nyata pemerintah bersama masyarakat untuk mengakselerasi pertumbuhan populasi sapi/kerbau di dalam negeri.
Upsus Siwab
Kegiatan Upsus Siwab yang dilaksanakan sejak 2017 hingga 26 September 2019 telah menghasilkan realisasi sapi/kerbau yang dilayani inseminasi buatan [IB] mencapai 10.716.809 dari target 10 juta akseptor, dengan kebuntingan yang terlaporkan 5.610.587 ekor dari target 7,2 juta ekor, dan telah menghasilkan anak sapi [pedet] sebanyak 4.232.354 ekor dari target 5,76 juta ekor.
Adapun kinerja Upsus Siwab untuk Provinsi NTB yang merupakan salah satu daerah pemasok sapi tercatat sangat baik per 26 September 2019, realisasi akseptor yang sudah di IB sebanyak 77.443 dosis [110,63%] dari target 70.000, ternak yang bunting sebanyak 45.647 ekor [93,16%] dari target 49.000 ekor, dan kelahiran pedet sudah mencapai 41.193 ekor [105,08%] dari target 39.200 ekor.
Selain kegiatan Upsus Siwab, katanya, Ditjen PKH Kementan juga telah memberikan fasilitasi bantuan ternak untuk NTB, termasuk Kabupaten Dompu. Sejak 2016-2018, fasilitasi bantuan ternak untuk NTB mencapai 135 ekor sapi potong, 36 ekor kerbau, dan 60 ekor kambing. Pada 2019, NTB menerima alokasi bantuan ternak sapi potong 220 ekor, termasuk 10 ekor untuk Kabupaten Dompu.
Bupati Dompu, Bambang M Yasin menyampaikan ucapan terima kasih kepada peternak yang telah berpartisipasi dalam kontes ternak, dan berharap agar semua peternak dapat termotivasi dan terus bersemangat untuk beternak.
"Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mendongkrak produksi dan populasi ternak sapi di Indonesia" kata Bupati Bambang M Yasin.
Dompu of West Nusa Tenggara [B2B] - Indonesian farmers are expected to know the right time to sell their cattle, because it is important to increase the sale value of cattle to be more profitable so as to increase the welfare of farmers, according to the senior official of the agriculture ministry.