Cilegon, Banten [B2B] - Badan Karantina Pertanian - Kementerian Pertanian RI [Barantan] menggelar inovasi berbasis web, SOP Checker, untuk mengontrol pelaksanaan pelayanan karantina pertanian yang mengacu pada standar prosedur internasional sebagai perangkat pengendali, administrasi dan teknis, untuk memastikan eksportir komoditas pertanian mendapat layanan prima.

"Barantan telah memiliki SOP Checker, inovasi yang berbasis web ini dimaksudkan agar dapat mengontrol pelaksanaan layanan karantina pertanian sesuai SOP internasional yang berlaku. Ini perangkat pengendali, baik administrasi maupun teknis, sehingga pengguna jasa dipastikan mendapat layanan prima, terlebih bagi proses bisnis ekspor. Layanan karpet merah kami siapkan," kata Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Raden Nurcahyo Nugroho saat mendampingi kunjungan kerja Kepala Barantan, Ali Jamil di Cilegon, Banten pada Rabu [10/10].

Menurutnya, seperti diketahui di era perdagangan global saat ini, pemenuhan persyaratan teknis Sanitary and Phytosanitary (SPS) pada produk pertanian yang akan diekspor menjadi syarat mutlak. 

"Lalu lintas komoditas pertanian antar area Jawa dan Sumatera serta antarnegara yang melalui Cilegon cukup tinggi, maka selain penerapan layanan dengan sistem 24/7 atau 24 jam dan tujuh hari dalam sepekan, keberadaan SOP Checker sangat mendukung kinerja Karantina Pertanian Cilegon," kata Raden Nurcahyo Nugroho.

Ali Jamil menambahkan, Barantan dengan tugas dan fungsi sebagai fasilitator perdagangan produk pertanian menjadi garda terdepan dalam mengawal produk ekspor pertanian. 

"Selaku otoritas karantina, kami menjadi penjamin kesehatan dan keamanan produk agar dapat diterima di negara tujuan ekspor," katanya.

Program ini dilakukan secara serentak di unit kerja karantina pertanian dari Barantan di seluruh Indonesia dan terus dipantau peningkatan kinerja eksportasinya. 

"Kalau ada hambatan, kami mitigasi dan carikan solusinya bersama-sama dengan direktorat teknis, pemerintah daerah, asosiasi dan pelaku usaha. Juga kalau ada hambatan dengan negara mitra dagang, kami pun lakukan upaya harmonisasi persyaratan teknis," kata Kepala Barantan Ali Jamil.