Momon Rusmono: SDM & Infrastruktur, Menuju Pertanian Berdaya Saing

Indonesian Agriculture Focuses on Developing HR and Infrastructure

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Momon Rusmono: SDM & Infrastruktur, Menuju Pertanian Berdaya Saing
AGRIVAGANZA 2019: Karo Humas & IP, Kuntoro Boga Andri [ke-2 kiri]; Plt Sekjen Kementan, Momon Rusmono [tengah]; Karo Umum, Maman Suherman [ke-2 kanan] bersama pemenang lomba menulis [Foto: B2B/Mya]

Jakarta [B2B] - Tantangan utama pertanian nasional ke depan adalah pengembangan SDM, dengan melibatkan generasi milenial untuk back to basic ke sektor pertanian didukung pengembangan infrastruktur, modernisasi dan mekanisasi pertanian memanfaatkan kemajuan teknologi pertanian dan teknologi informasi. Kementerian Pertanian RI fokus pada pengembangan ´SDM dan Infrastruktur, Menuju Pertanian Berdaya Saing´ selaras dengan kebijakan Presiden RI Joko Widodo periode kedua, 2019 - 2024.

"Kekurangan maupun berkurangnya jumlah petani, kita harus sikapi dengan baik karena pertanian ke depan berorientasi modernisasi memanfaatkan Alsintan, sehingga dibutuhkan SDM yang berkompetensi," kata Momon Rusmono selaku Plt Sekretaris Jenderal Kementan usai menyerahkan hadiah dan sertifikat pemenang Agri Writing Competition di Jakarta, Kamis [11/7].

Menurutnya, jumlah SDM boleh berkurang, tapi profesional dan berkompetensi yang siap menghadapi tantangan global didukung pengembangan infrastruktur yang mumpuni sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk fokus pada SDM dan infrastruktur pertanian pada 2019 - 2024 untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada pangan.

"Jumlah boleh berkurang, tapi SDM-nya profesional. Siap menghadapi tantangan global. Ke depan, bukan hanya BPPSDMP dan Ditjen PSP yang bertanggung jawab pada pengembangan SDM dan infrastruktur pertanian tapi seluruh unit kerja eselon satu Kementan harus bahu-membahu mendukung program dan kebijakan pertanian Presiden Jokowi pada periode jabatan kedua," kata Momon Rusmono yang juga menjabat Kepala BPPSDMP Kementan.

Dia mengharapkan upaya revitalisasi Hari Krida Pertanian [HKP] sebagai ´hari besar´ masyarakat pertanian Indonesia setiap 21 Juni, dengan Agrivaganza 2019 pada 11 - 13 Juli di Gedung Pusat Informasi Agribisnis [PIA], dapat menjadi momentum melihat kembali sasaran strategis Kementan agar tetap on the track, seraya mengajak masyarakat umum mengenal dan mengimplementasikan pertanian dalam kesehariannya.

Revitalisasi HKP 21 Juni melalui Agrivaganza 2019 harus menjadi ajang edukasi dan sosialisasi mengembangkan produk pertanian, yang mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku agribisnis terutama para petani atau produsennya.

“Hari Krida Pertanian adalah hari untuk bersyukur dan menikmati capaian-capaian Kementan yang betul-betul dinikmati oleh para petani. Ini tema yang luar biasa menarik. Tidak bisa dipungkiri, apa pun programnya, dari mewujudkan kedaulatan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, maupun merealisasikan misi menjadi lumbung pangan dunia pada 2025, kuncinya adalah kualitas SDM dan infrastruktur pertanian," katanya.

Tampak hadir Sekretaris Ditjen PSP Kementan, Mulyadi Hendiawan; dan Karo Umum dan Pengadaan Kementan, Maman Suherman.

Agrivaganza 2019
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan diadakannya kegiatan Agrivaganza juga menjadi momentum untuk mengimplementasikan pertanian modern 4.0.

Pada era digital saat ini dan ke depan, sektor industri pertanian diharapkan bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman demi kualitas pertanian Indonesia yang semakin maju, dengan begitu produksi dan pemasaran produk pertanian akan menjadi lebih baik dan bisa menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

“Kami berharap melalui kegiatan Agrivaganza 2019, kita dapat mensosialisaikan kepada generasi milenial atau petani muda agar mereka mengetahui teknologi, program-program yang kita lakukan, dan hasil produksi pertanian," kata Kuntoro Boga Andri dalam sambutannya sebagai Penanggung Jawab Agrivaganza 2019.

Jakarta [B2B] - The main challenge for Indonesian agriculture in the future is HR, by involving millennials to back to basic to the agricultural sector supported by infrastructure development, modernization and mechanization of agriculture. Indonesian Agriculture Ministry focuses on developing HR and agricultural infrastructure in line with President Joko Widodo´s policies, 2019 - 2024.