Safari Jagung, Dirjen TP Kementan Harapkan Inisiatif Penyuluh Dampingi Petani

Senior Indonesian Agricultural Official Doing `Corn Trip` Across the Java

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Safari Jagung, Dirjen TP Kementan Harapkan Inisiatif Penyuluh Dampingi Petani
DIALOG PETANI: Dirjen Tanaman Pangan S Gatot Irianto (berdiri) dialog dengan petani dan penyuluh pertanian di Sragen, Jateng (Foto: Humas Pusluhtan)

Sragen, Jateng (B2B) - Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Sumarjo Gatot Irianto tiada henti menyambangi sentra-sentra produksi jagung di Pulau Jawa yang saat ini memasuki masa panen raya melalui ´safari jagung´ untuk memastikan terjalinnya interaksi, komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi kebijakan dengan implementasi di lapangan antara petani dan penyuluh pertanian didukung pemerintah pusat dan daerah serta para pemangku kepentingan.

Hal serupa dilakukan Dirjen Gatot saat kunjungan kerja menghadiri panen jagung bersama petani dan penyuluh di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (18/2), seraya mengingatkan para penyuluh PNS, THL-TBPP, swasta dan swadaya bahu-membahu mendukung petani meningkatkan produksi jagung.

"Pemerintah mengharapkan para penyuluh untuk mengawal dan mendampingi petani secara penuh produksi Pajale, khususnya jagung dapat terus meningkat sehingga Indonesia mampu swasembada jagung," kata Dirjen TP usai panen di Dukuh Winong, Desa Dawung, Kecamatan Jenar.

Menurutnya, produksi jagung dapat memberikan harapan peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya bagi petani, hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman sejak 2016, yang membatasi pemberian rekomendasi impor jagung dan pada 2017 sama sekali tidak ada jagung impor.

Kebijakan ini terbukti mampu menggerakkan perekonomian petani. Petani menjadi tertarik menanam jagung karena harga yang bagus. Bahkan pada 2018 telah mampu ekspor jagung 380.000 ton.

Sragen of Central Java (B2B) - Indonesian senior official visited the centers of maize production in Java which is currently entering the harvest season. Director General of Food Crops at the Agriculture Ministry, Sumarjo Gatot Irianto doing ´corn trip´ to ensure interaction, communication, coordination and synchronization of policies with implementation in the field between farmers and agricultural extensionists supported by central and regional governments and stakeholders.

He did the same thing while participated corn harvest with farmers and agriculture extensionist in Sragen district of Central Java province on Tuesday (February 18), who expect support of agricultural extensionist to increase corn production.

"The government expects agriculture extensionist to guard and assist corn farmers so that Indonesia achieves corn self-sufficiency," Irianto said.

According to him, corn production also supports the improvement of rural communities, especially for farmers, it is in line with instructions of Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman since 2016 limiting corn import recommendations, and 2017 no imported corn.

The minister´s policy is proven to drive economy of farmers, who are interested in growing corn because the selling price is good, even Indonesia in 2018 exported corn 380,000 tons.