Tabalong, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI mendorong percepatan pelaksanaan kegiatan ´adaptasi paket teknologi spesifik lokasi´ disingkat SL. Pusat Penyuluhan Pertanian pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) menggelar ´pelatihan pengkajian paket teknologi baru spesifik lokasi´ di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu [4/9] di BPP Tanjung Kuning, yang diikuti oleh 15 peserta dari dinas pertanian kabupaten dan para penyuluh pertanian.

Sebagaimana diketahui, akselerasi percepatan pelaksanaan adaptasi teknologi SL akan dilaksanakan 340 BPP yang melibatkan para penyuluh pertanian melalui kegiatan kursus tani di lokasi SL, mengamati dan mencatat perkembangan pelaksanaan SL, melaksanakan farmers field day (FFD) di lokasi SL, dan melaporkan hasil pelaksanaan SL. Begitu pula halnya kegiatan SL di BPP Tanjung Kuning, Kabupaten Tabalong, Kalsel untuk membandingkan teknologi baru spesifik lokasi dengan teknologi yang biasa terapkan  petani, dengan melibatkan petani di wilayah Kecamatan Tanjung Kuning.

Penyuluh pertanian berperan penting dan strategis mengawal program pembangunan pertanian,  sebagai faktor penggerak pelaku pembangunan pertanian maka harus mampu dan berperan aktif menjadi komunikator, fasilitator, advisor, motivator, edukator, organisator dan dinamisator mendampingi dan mengawal petani melaksanakan program pembangunan pertanian. Tujuannya mencapai swasembada pangan berkelanjutan, diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor komoditas pertanian.

Dalam berbagai kesempatan, Kepala Pusluhtan BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati mengingatkan bahwa kegiatan adaptasi paket teknologi diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian unggulan strategis, untuk mendukung swasembada pangan berkelanjutan.

"Penerapan paket teknologi yang telah direkomendasikan dapat digunakan sesuai kebutuhan di wilayah kerja penyuluh pertanian masing-masing. Pasalnya, penelitian dan penyuluhan pertanian merupakan komponen terpenting dalam mewujudkan program SL," kata Leli Nuryati melalui pernyataan tertulis dari Kasubbid Informasi dan Materi - Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Pusluhtan BPPSDMP Kementan.

Kapusluh BPPSDMP Kementan mengingatkan bahwa percepatan pembangunan pertanian di kecamatan, tidak terlepas dari dukungan pendampingan dan pengawalan penyuluh pertanian di BPP, yang merupakan lembaga nonstruktural terdepan di kecamatan. BPP berfungsi sebagai tempat pertemuan para penyuluh pertanian, petani dan pelaku usahatani. 

"BPP harus mampu mengoordinasikan, mensinergikan dan menyelaraskan kegiatan pembangunan pertanian di wilayah kecamatan dengan pemangku kepentingan lainnya," kata Leli Nuryati.

Dia mengingatkan bahwa penyuluh pertanian harus menggerakkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (Alsintan) di wilayah kerja masing-masing, dengan pendampingan dan pengawalan berkelanjutan untuk mendapatkan hasil maksimal mendukung pencapaian targedt luas tambah tanam (LTT). [Liene]