Sasar Ekspor, Kementan Siap Sempurnakan Program #Serasi di Sumsel

South Sumatra Province has the Opportunity to Export Indonesian Rice Abroad

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Sasar Ekspor, Kementan Siap Sempurnakan Program #Serasi di Sumsel
BANTUAN ALSINTAN: Mentan Syahrul Yasin Limpo mengajak petani Banyuasin memanfaatkan Alsintan dan koordinasi dengan Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy [inset] Foto2: Humas Ditjen PSP Kementan

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kunjungan perdana ke Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel], Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] mengajak petani di lahan rawa dan pasang surut dari Program #Serasi menjadi petani modern dengan alat mesin pertanian [Alsintan], untuk meningkatkan produksi pangan strategis karena Sumsel berpeluang menembus pasar ekspor sebagai provinsi pengekspor beras pertama Indonesia ke mancanegara.

"Ini yang saya mau. Gunakanlah peralatan modern untuk meningkatkan produksi. Keuntungannya akan lebih besar. Saya juga berharap petani memiliki sendiri Alsintan, tidak tergantung pada bantuan Pemerintah. Caranya dengan memanfaatkan dana pinjaman berbungan ringan, kredit usaha rakyat atau KUR," kata Mentan SYL didampingi Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy di Kecamatan Sumber Marga Telang, Banyuasin pada Senin [23/12] saat menghadiri kegiatan ´Tutup Tanam Padi di Lahan #Serasi´.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan SYL menyaksikan demo penanaman padi dengan mekanisasi pertanian menggunakan drone penabur benih dan pupuk, mesin tanam padi [rice transplanter], mesin panen [combine harvester] dan lainnya.

"Dengan potensi yang dimiliki Sumsel, Saya yakin Sumsel bisa menjadi pengekspor pangan pertama di Indonesia. Semua bisa terwujud asalkan kita bekerja bersama mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern," kata Mentan SYL, gubernur pertama peraih bintang Mahaputra Utama dari Presiden SBY, saat Provinsi Sulawesi Selatan surplus beras untuk ´ekspor´ ke provinsi lain yang kekurangan beras pada 2009.

Didampingi Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy dan sejumlah pejabat Kementan, Mentan juga menyerahkan bantuan Alsintan, benih padi, pupuk, pestisida dan asuransi pertanian kepada petani Banyuasin.

"Khusus Alsintan, bantuan yang diberikan Mentan adalah traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, combine harvester dan vertical dryer," kata Dirjen Sarwo Edhy.

Bantuan Alsintan
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian - Kementerian Pertanian RI [Ditjen PSP] mengharapkan bantuan Alsintan dari Kementan dapat mendorong petani meningkatkan indeks pertanaman padi [IP] dari biasanya menanam padi sekali dalam setahun menjadi dua kali bahkan tiga kali [IP200 dan IP300].

"Karena hanya Alsintan yang mampu meningkatkan IP menjadi lebih dari sekali dalam setahun. Dengan mekanisasi, proses pertanian menjadi lebih cepat dan hasilnya juga lebih banyak," kata Dirjen Sarwo Edhy.

Kendati begitu, dia mengakui bantuan Alsintan Kementan yang disalurkan oleh Ditjen PSP belumlah memadai, sehingga Sarwo Edhy mengharapkan kelompok tani [Poktan] memanfaatkan dana KUR agar dapat memiliki Alsintan sendiri.

"Manfaatkan KUR, mumpung pemerintah memberikan subsidi dalam bentuk bunga rendah. Apalagi Alsintan ini juga bisa dimanfaatkan untuk usaha penyewaan dalam bentuk usaha pelayanan jasa Alsintan atau UPJA. Ditjen PSP siap memfasilitasi petani mengakses perbankan," katanya.

Hal itu dibenarkan Gubernur Sumsel Herman Deru, yang menegaskan komitmennya segera berkoordinasi dengan Kementan untuk mempersiapkan segala sesuatunya guna peningkatan produksi dan kualitas pangan yang dihasilkan.

"Saya kira setahun cukup untuk mempersiapkan segala sesuatunya, dan tentu kita akan minta bimbingan dari Kementan. Saat ini produksi beras kita mencapai enam juta ton dan selalu surplus. Selain Banyuasin, kita harapkan juga kontribusi dari daerah penghasil beras lainnya seperti OKU Timur dan Musirawas," kata Herman Deru. [Sur]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - First visit to Banyuasin district in South Sumatra province, Indonesian Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo invites farmers in swamps and tides land to become modern farmers with agricultural mechanization.