KostraTani Jabar, Pakar Rumuskan Langkah Strategis di Polbangtan Bogor

Indonesia`s West Java Province Support Development of KostraTani

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


KostraTani Jabar, Pakar Rumuskan Langkah Strategis di Polbangtan Bogor

Bogor, Jabar [B2B] - Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] terus digaungkan di daerah, tak terkecuali Provinsi Jawa Barat yang menjadi wilayah binaan Politeknik Pembangunan Pertanian di Jawa Barat [Polbangtan Bogor], maka sejumlah pakar hadir untuk urun rembug merumuskan langkah-langkah strategis untuk mendukung sukses KostraTani di Jabar, dengan menggelar focus group discussion [FGD] bertajuk ´Peran Balai Penyuluhan Pertanian sebagai Pusat KostraTani´.

Sejumlah pakar dan praktisi penyuluhan pertanian dihadirkan untuk memberikan masukan dan dukungan Program Kostratani agar sukses dilaksanakan khususnya di Jawa Barat sebagai wilayah binaan Polbangtan Bogor. 

Tampak hadir Nampak hadir Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati; Komisi Penyuluhan Pertanian Indonesia, Prof Soemardjo; Pengurus Pusat Perhiptani, M Fathan Rasyid, Pengurus Pusat KTNA, Maman Suparman; Ketua HKTI Provinsi Jawa Barat, Entang Sastra; Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Siti Nuryanti; Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat dan para dosen Polbangtan Bogor. Koordinator penyelenggara Adang Warya menjadi moderator FGD tersebut.

Para peserta secara bergantian memaparkan ide pemikirannya seputar Kostratani. Leli mewakili BPPSDMP menjelaskan secara rinci Program Kostratani mulai dari peran, tujuan, strategi, organisasi pelaksana, sampai alokasi dan jadwal palang kegiatan. Sementara Komisi Penyuluhan Pertanian Indonesia, Prof. Sumardjo mengungkapkan tentang arah kiprah BPP mengemban amanah Kostratan yang dihubungkan dengan tantangan pembangunan pertanian di era 4.0.

Para praktisi dunia penyuluhan seperti Fathan, Maman, dan Entang menyatakan sangat mendukung Program Kostratani ini. Namun menurut mereka ada beberapa catatan penting yang harus diperhatikan oleh Kementan mengenai SDM yang harus dipersiapkan, terutama di tingkat kecamatan. Satu hal lagi tentang pelibatan peran penyuluh swadaya dan dunia industri dalam program ini agar terwujud kesejahteraan bagi petani.

Sebagai stakeholder pemerintah daerah, Siti Nuryanti dan Sudrajat menuturkan bahwa kompetensi mereka terutama bekal pengetahuan tentang pemasaran. Terakhir yang tidak boleh dilupakan adalah memperhatikan kesejahteraan penyuluh sebagai salah satu ujung tombak suksesnya Program Kostratani ke depan.