Konsolnas II 2019, Kementan Koordinasi BEM Faperta PTN Seluruh Indonesia

Indonesian Agricultural Students Mapping Agricultural Development

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Konsolnas II 2019, Kementan Koordinasi BEM Faperta PTN Seluruh Indonesia
Arah jarum jam: Kepala BPPSDM, Prof Dedi Nursyamsi; Dirjen PKH, I Ketut Diarmita; Bhirawa Aninditya Wicaksana dari IPB Bogor; Kapusdiktan Idha Widi Arsanti [hijab oranye] Foto2: Humas BPPSDMP/Eko Saputra

Jakarta [B2B] - Sedikitnya 50 mahasiswa mewakili badan eksekutif mahasiswa pada fakultas pertanian dan fakultas peternakan dari perguruan tinggi negeri [BEM Faperta PTN] dari seluruh Indonesia bertemu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] Prof Dedi Nursyamsi mewakili Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada kegiatan ´Konsolidasi Nasional Mahasiswa Peduli Pertanian Indonesia´ di Jakarta, Rabu [9/10].

Konsolidasi Nasional Mahasiswa Peduli Pertanian Indonesia [Konsolnas] tahun ini merupakan yang kedua kalinya dihadiri BEM Faperta di antaranya Institut Pertanian Bogor [IPB], Universitas Indonesia [UI], Universitas Hasanuddin Makassar [Unhas], Universitas Sebelas Maret Surakarta [UNS] dan Politeknik Pembangunan Pertanian Jawa Timur [Polbangtan Malang].

Prof Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa mahasiswa Indonesia khususnya dari fakultas pertanian merupakan kaum milenial penerus pembangunan nasional, sehingga keterlibatan mahasiswa sangat penting di sektor pertanian," kata dalam arahannya mewakili Mentan Amran Sulaiman.

"Saya sebagai pejabat eselon satu Kementan bukan kaum milenial lagi, tapi kolotnial. Kalian-kalian inilah merupakan generasi milenial yang melanjutkan pembangunan. Kalian merupakan modal penerus pembangunan pertanian Indonesia saat ini dan masa mendatang,” katanya.

Bhirawa Aninditya Wicaksana dari IPB Bogor mengatakan BEM Faperta PTN menggelar kegiatan survei melalui ´Kondisi SDM, SDF, SDO dalam Implementasi Kebijakan berdasarkan Mapping Wilayah oleh Peserta Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian 2018´ dengan pendekatan studi kasus di 14 desa pada akhir Desember 2018 pada lima kluster: Sumatera bagian Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali - Nusa Tenggara dan Kalimantan.

"Ada lima rekomendasi mahasiswa kepada Kementan. Pertama, pemerintah harus mengoptimalkan penyuluhan kepada petani dengan memanfaatkan seluruh pemangku kepentingan. Kedua, memetakan wilayah mana saja yang masih membutuhkan penyuluhan secara intensif," kata Bhirawa AW.

Rekomendasi ketiga adalah optimalisasi peran penyuluh pertanian lapangan [PPL] sebagai pendamping petani baik sebelum proses penanaman, saat penanaman, perawatan, panen dan pasca panen. Keempat, optimalisasi peran bintara pembina desa [Babinsa] dari TNI AD sebagai pihak yang sigap dan siap membantu para petani ketika masa bercocok tanam dimulai dan pasca panen. Kelima, melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja para pemangku kepentingan.

Turut hadir Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan [PKH] I Ketut Diarmita; Ketua Himpunan Alumni IPB Bogor, R Fathan Kamil; Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] Idha Widi Arsanti; Kabid Penyelenggaraan Pendidikan - Pusdiktan BPPSDMP, Ismaya NR Parawansa; dan Kasubbid Kurikulum dan Sistem Pembelajaran - Pusdiktan BPPSDMP, Yudi Astoni.

Sebelumnya diberitakan, Mentan Amran Sulaiman pada awal Desember 2018 [4/12] di PPMKP Ciawi, Bogor, bertemu dengan 120 perwakilan dari 35 BEM Faperta PTN dan swasta di seluruh Indonesia.

Presiden BEM dari IPB Bogor, M Nurdiansyah mengatakan bahwa mahasiswa pertanian telah melakukan melakukan analisis kondisi progran pertanian secara umum yang dapat memberikan gambaran kondisi program pertanian yang ada, baik dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan atau dikenal sebagai SWOT.

Mentan menyambut baik kegiatan mapping dan evaluasi 35 BEM dari PTN dan PTS untuk mengetahui harapan warga pedesaan secara umum terhadap pembangunan desa mereka, dan memberikan rekomendasi strategis dan fungsional pengembangan potensi wilayah pedesaan berbasis pertanian bagi pembangunan pedesaan secara umum, berdasarkan hasil analisis kondisi lingkungan.

Jakarta [B2B] - At least 50 students represent the student senate of agriculture faculty of public universities across the country met with senior officials of Indonesian Agriculture Ministry in charge of agricultural human resources [BPPSDMP] Prof Dedi Nursyamsi represented Minister Andi Amran Sulaiman here on Wednesday [October 9].