LTT Kalbar Surplus 2.000 Ha, Kementan Estimasi Tren Positif Februari - Maret 2018

Indonesian Govt Optimistic about Extensification of Rice Fields in West Borneo

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


LTT Kalbar Surplus 2.000 Ha, Kementan Estimasi Tren Positif Februari - Maret 2018
RAPIM LTT KALBAR: Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Momon Rusmono sebagai Penanggung Jawab Upsus Kalbar memaparkan target dan realisasi luas tambah tanam (LTT) Foto: B2B/M. Achsan Atjo

Pontianak, Kalimantan Barat (B2B) - Kementerian Pertanian RI memastikan produksi padi Kalimantan Barat terus meningkat, khususnya luas tambah tanam (LTT) November dan Desember 2017 maupun Januari - Februari 2018 surplus 2.000 ha, dan per 20 Februari hingga Maret 2018 menunjukkan tren positif, dengan target 40.036 ha di 14 kabupaten/kota dan prediksi realisasi 46.842 ha.

"Alhamdulillah, Provinsi Kalbar LTT-nya surplus di atas 2.000 hektar, meski data PJ Upsus nyatakan surplus 10.000 hektar, saya pakai angka sementara dua ribu hektar. Alhamdulillah, dari diskusi di Rapim ini dapat capai target LTT empat ribu hektar," kata Kepala Badan SDM Pertanian Kementan, Momon Rusmono pada rapat pimpinan (Rapim) luas tambah tanam (LTT) bertema ´Tambah Tanam Pajale Kalbar´ di Pontianak, Selasa pagi (20/2). 

Momon Rusmono mengelaborasi target dan prediksi realisasi tanam padi Januari - Maret 2018 di 14 kabupaten/kota dalam satuan ukuran hektar (ha) meliputi Sambas dari 20.540 diprediksi 22.383, Ketapang (3.364 ke 6.044), Landak (1.937 ke 5.393), Sanggau (3.016 ke 5.495), Sintang (1.953 ke 2.006), Sekadau (513 ke 582), Melawi (520 ke 580), Kapuas Hulu (181 ke 325), Bengkayang (3.269 ke 977), Singkawang (106 ke 71), Mempawah (2.632 ke 1.579), Pontianak (0 ke 35), Kubu Raya (1 ke 501), dan Kayong Utara (1.999 ke 693).

"Realisasi tanam hingga per 18 Februari mencapai 59,54% atau 2.007 ha dari target 3.371 ha sehingga masih ada selisih 1.364 ha, yang menjadi tanggung jawab kepala daerah dan dinas pertanian untuk bekerja keras mencapai target realisasi tambah tanam padi," kata Momon Rusmono.

Tampak hadir Kepala Dinas Pertanian Pemprov Kalbar Heronimus Hero dan para kepala dinas pertanian kabupaten/kota se-Kalbar, Wakil Aster Kasdam Kasdam XII/Tanjung Pura Letkol Inf Made M, dan Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian - PPMKP Ciawi, Herry Suliyanto.

Jagung dan Kedelai

Data yang dilansir Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian Kementan menyebutkan prediksi dan realisasi tanam jagung hingga Maret 2018 lebih tinggi dari periode yang sama 2017.

Realisasi tambah tanam jagung hingga 18 Februari 2018 mencapai 1.941 ha dari target 4.528 ha atau baru 42,9% sehingga masih ada selisih 2.587 ha dari target yang ditetapkan Kementan.

Dari 14 kabupaten/kota maka tambah tanam jagung di Bengkayang di peringkat tertinggi yakni 8.766 ha ke 12.830 ha, Sambas (185 ke 630), Singkawang (219 ke 228), Mempawah (104 ke 595), Pontianak (2 ke 0), Kubu Raya (331 ke 35), Kayong Utara (6 ke 48), Ketapang (319 ke 712), Sekadau (148 ke 207), Melawi (9 ke 1.096), Sintang (1.045 ke 2.074) Kapuas Hulu (115 ke 1.199), Sanggau (1.171 ke 362), Landak (832 ke 1.117).

Di periode yang sama, realisasi tanam jagung diperkirakan meningkat dari target 11.685 ha ke 14.151 ha, sementara tanam kedelai diperkirakan naik tipis dari 334 ha ke 351 ha.

Sementara untuk tambah tanam kedelai Oktober 2017 hingga Januari 2018 dari 439 ha menjadi 989 ha, khusus untuk prediksi tambah tanam Februari - Maret 2018 mencapai 177 hektar diprediksi meningkat ke 351 hektar.

Pontianak of West Borneo (B2B) - Indonesian Agriculture Ministry estimates the extensification of rice cultivation in West Kalimantan Province on February to March 2018 increases, with a target of 40,036 hectares in 14 districts and cities is predicted to be realized 46,842 hectares. In the same period, the realization of corn planting is estimated to increase from the target of 11,685 to 14,151 hectares while soybean planting is expected to increase slightly from 334 ha to 351 hectares.

The target and realization of rice crops, corn and soybeans are said by Person in Charge of planting activities in coordination meetings in Pontianak city, the capital of West Borneo province on Tuesday morning (February 20).

Mr. Rusmono elaborated targets and predicted the realization of rice cultivation in January to March 2018 in 14 districts/cities; Sambas targeted 20,540 predicted realization of 22,383 hectares, Ketapang (3,364 to 6,044), Landak (1,937 to 5,393), Sanggau (3,016 to 5,495), Sintang (1,953 to 2,006), Sekadau (513 to 582), Melawi (520 to 580), Kapuas Hulu (181 to 325), Bengkayang (3,269 to 977), Singkawang (106 to 71), Mempawah (2,632 to 1,579), Pontianak (0 to 35), Kubu Raya (1 to 501), and North Kayong (1,999 to 693).

"The realization of rice planting per February 18 is 59.54% or 2,007 from target of 3,371 hectares so it is still minus 1,364 hectares," said Mr Rusmono.

Corn and Soybean

Based on data of the agriculture ministry, the prediction and realization of corn planting until March 2018 is higher than the same period of 2017.

The realization of corn extensification to February 18, 2018 reached 1.941 of the target 4,528 hectares or 42.9%, thus still less 2,587 hectares of the ministry target.

Bengkayang district is recorded as the most planted corn from 8,766 to 12,830 hectares, Sambas (185 to 630), Singkawang (219 to 228), Mempawah (104 to 595), Pontianak (2 to 0), Kubu Raya (331 to 35), North Kayong (6 to 48) Ketapang (319 to 712), Sekadau (148 to 207), Melawi (9 to 1,096), Sintang (1,045 to 2,074) Kapuas Hulu (115 to 1,199), Sanggau (1,171 to 362), Landak (832 to 1,117).

While extensification of soybean planting for October 2017 to January 2018 from 439 to 989 hectares, for planting prediction February - March 2018 from 177 up to 351 hectares.