Tanam Musim Kemarau, Dirjen PSP Panen Padi Gogo di Tanah Laut Kalsel

Indonesia`s Tanah Laut Farmers Managed to Harvest Upland Rice on Dry Land

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Tanam Musim Kemarau, Dirjen PSP Panen Padi Gogo di Tanah Laut Kalsel
LAHAN 2.000 HEKTAR: Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy (batik kuning) menghadiri panen padi gogo di Tanah Laut bersama Bupati Sukamta (batik merah) (Foto2: Humas Ditjen PSP)

Tanah Laut, Kalsel (B2B) - Padi gogo terbukti trengginas menghadapi hari-hari tiada hujan di Kalimantan, hal itu dibuktikan oleh petani Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan yang berhasil panen meski menanamnya pada lahan kering di tengah kemarau, meskipun petani setempat khususnya di Kecamatan Panyipatan sempat ragu apakah seruan pemerintah pusat dapat dilaksanakan dan hasil panen sesuai harapan petani.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian - Kementerian Pertanian (Dirjen PSP) Sarwo Edhy menjadi saksi kegembiraan petani Tanah Laut, saat menghadiri panen perdana padi gogo di Desa Kandangan Lama, Kecamatan Panyimatan pada lahan seluas 2.000 hektar.

"Areal sawah ini merupakan program pemerintah untuk meyakinkan masyarakat khususnya petani Tanah Laut bahwa lahan kering bisa ditanami dua hingga tiga kali dalam setahun. Semula diprogramkan 880 hektar, justru realisasi tertanam dua ribu hektar. Ucapkan terima kasihnya pada menteri pertanian, bukan ke saya," kata Dirjen Sarwo E dalam arahannya usai panen bersama Bupati Sukamta dan pejabat sipil dan militer setempat.

Menurutnya, menjadi kebahagiaan sekaligus kebanggaan bagi pemerintah apabila petani dan masyarakat Tanah Laut telah bekerja keras dan memetik hasil panen melimpah. "Tadinya masyarakat tidak yakin bisa menanam padi di musim kemarau, ternyata bisa kan. Terima kasih atas kerja kerasnya."

Dirjen PSP mengharapkan petani Tanah Laut segera menanam padi kembali, untuk meningkatkan produksi dan kelak dapat menjadi lumbung padi dan jagung di Kalimantan.

"Mohon lahan dipelihara dengan baik. Bila sudah bisa ditanam dua kali setahun, terus diupayakan menjadi tiga kali setahun. Satunya lagi untuk menanam jagung," kata Sarwo Edhy.

Tanah Laut of South Borneo (B2B) - The upland rice is proven resistant to dry season in Indonesia´s Borneo Island, it is proved by farmers in Tanah Laut district of South Borneo province who managed to harvest even though they were planted on dry land during the dry season, despite  local farmers, especially in Panyipatan subdistrict had doubts whether the central government´s appeal could be carried out.

Director General of Agricultural Infrastructure and Facilities of Agriculture Ministry or Dirjen PSP Sarwo Edhy witness to the joy of Tanah Laut farmers, while attended the upland rice harvest in in Kandangan Lama village in 2,000 hectare land.

"This rice field is a government program to convince Tanah Laut farmers that dry land can be planted two to three times a year. Originally programmed 880 hectares, it actually realized two thousand hectares.  Say thank you to the agriculture minister, not to me," said DG Edhy.

According to him, the government is proud of the hard work of Tanah Laut rice farmers, "despite the farmers initially doubted whether upland rice grew in the dry season, it turned out to be successful in harvesting."

DG Edhy expects Tanah Laut farmers immediately planted rice after harvest, to increase production, thus developing into Kalimantan rice barns.

"Let´s maintain soil fertility. Plant rice twice a year, and try to plant three times a year or twice planting rice and planting one corn a year," Edhy said.