Upsus Siwab 2019: Realisasi Sapi Bunting 1,3 Juta ekor dan Kelahiran 1,2 Juta ekor

Artificial Insemination Chosen by Indonesian Govt for Increase the Cattle Population

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Upsus Siwab 2019: Realisasi Sapi Bunting 1,3 Juta ekor dan Kelahiran 1,2 Juta ekor
PANEN PEDET PAPUA: Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita [kanan] saat mengikuti kegiatan panen pedet di Kabupaten Keerom, Papua [Foto: Humas Ditjen PKH Kementan]

Keerom, Papua [B2B] - Program  Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting [Upsus Siwab] dari Kementerian Pertanian RI menuai hasil luar biasa. Hingga 15 Agustus 2019 secara nasional, realisasi sapi bunting mencapai 1.372.779 ekor atau 60,55% dari target 2,1 juta ekor, capaian kelahiran sebanyak 1.237.978 ekor [67,68% dari target], dan realisasi layanan inseminasi buatan [IB] mencapai 2.323.010 ekor [72,26% dari target tiga juta ekor].

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan [PKH] I Ketut Diarmita mengatakan hingga akhir 2018, realisasi sapi bunting secara nasional mencapai 12.051.108 ekor atau 97,67% dari target 2,1 juta ekor, dengan kelahiran mencapai 1.837.767 atau 109,09% sementara capaian inseminasi buatan [IB] nasional sebanyak 3.987.661 atau 132,92% dari target tiga juta ekor.

"Program Upsus Siwab menuai hasil luar biasa, karena sudah banyak daerah yang melakukan panen pedet atau anak sapi termasuk di Papua," kata I Ketut Diarmita saat menghadiri kegiatan ´Gebyar Upsus Siwab dan Panen Pedet Provinsi Papua´ di Keerom, Papua, Selasa [20/8] yang juga dihadiri oleh Bupati Keerom Muhammad Markum, para pelaku usaha dan perwakilan pengurus kelompok ternak.

Menurutnya faktor utama keberhasilan ternak ditunjang dengan pemenuhan hijauan pakan ternak yang berkualitas. Ketut menuturkan bahwa pada 2019, Program Gerakan Pengembangan dan Pemanfaatan Pakan Berkualitas (Gerbang Patas) sudah terealisasi 59.5% atau seluas 97 hektar, dan pengembangan padang pengembalaan mencapai 100 hektar sudah terealisasi 100%, pemeliharaan padang pengembalaan 472 hektar terealisasi 300 hektar atau setara 50.56%.

Menurutnya, saat ini Kementan berupaya melaksanakan program pembangunan peternakan nasional yang berdampak pada upaya pengentasan kemiskinan. 

Dirjen PKH I Ketut Diarmita juga menyampaikan apresiasi pada kinerja petugas inseminator, petugas PKB, dokter hewan, dan pelayanan pemerintah daerah dalam pelaksanaan Program Upsus Siwab yang merupakan ujung tombak keberhasilan di lapangan. 

"Tanpa komitmen yang kuat dari petugas dan dukungan Pemda, program Ditjen PKH Kementan tidak akan berhasil," kata Ketut Diarmita.

Guna mendukung Program Upsus Siwab, selain menerapkan teknologi IB untuk penyebaran bibit unggul ternak ke masyarakat secara murah, mudah, dan cepat, Kementan juga menerapkan teknologi tepat guna lainnya yakni transfer embrio [TE]. Pemanfaatan teknologi transfer embrio untuk memproduksi sapi bibit unggul jenis Belgian Blue yang dikawinsilangkan [crossbreeding] dengan beberapa jenis sapi di Indonesia melalui kegiatan transfer embrio, selain untuk peningkatan mutu genetik juga memperkaya genetik ternak yang telah ada.

"Selain untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Upsus Siwab juga mampu meningkatkan kualitas sumber daya genetik ternak sapi melalui pemanfaatan teknologi reproduksi," kata Ketut Diarmita.

Keerom of Papua [B2B] - Indonesian government developing the special program to increase the population and livestock production for self-sufficiency in proteins of 2019 through the the artificial insemination program for cattle or called the Upsus Siwab with a target of four million artificial insemination of cows that can produce three million of calf.