Petani Jaman Now, BPTP Kaltim Sosialisasi Varietas Benih Unggul via Medsos
Indonesian Govt Push the Use of Modern Agricultural Technology
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
BANYAK JALAN menuju Roma, begitu pula dengan bercocok tanam, seperti yang dilakukan oleh petani di Desa Lampeke di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur yang memanfaatkan media sosial atau medsos khususnya Facebook dan Instagram untuk mengetahui info terkini tentang cara meningkatkan hasil produksi pertaniannya.
Petani di Desa Lampeke boleh disebut sebagai petani jaman now lantaran memanfaatkan medsos sebagai media pembelajaran tentang penanaman benih unggul bersertifikat yang direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian RI.
Media sosial digunakan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kaltim untuk sosialisasi pemanfaatan teknologi pertanian modern dan inovatif misalnya varietas padi unggul Mekongga, yang ditanam dengan sistem jajar legowo, dengan produktivitas 8,5 ton per hektar dan menjadi varietas favorit petani di Kaltim.
Menurutnya, varietas tersebut ditanam dengan sistem jajar legowo 2:1. Petani belajar dari media sosial, dan setelah diterapkan terbukti hasil produksinya sangat memuaskan, kata Kepala BPTP Kaltim," Muhammad Amin.
"Varietas Mekongga juga tergolong tahan hama tikus, dan hama penyakit lainnya," kata Amin.
BPTP Kaltim sebagai unit pelaksana teknis (UPT) dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian juga mendorong penggunaan pupuk organik, yang didapat dari jerami dan tanaman di sekitar rumah, yang didapat dari jerami dan tanaman di sekitar rumah.
Menurutnya, potensi penambahan lahan sawah baru di Kaltim masih terbuka luas, dan Samarinda khususnya di Lampeke masih berpotensi pembukaan lahan baru lebih 100 hektar, sehingga BPTP Kaltim akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat petani untuk terus menanam padi dengan varietas unggul.
MANY WAYS to Rome, as well as farming, as did farmers in Lampeke village in Samarinda of East Kalimantan province, which uses social media especially Facebook and Instagram to find out the latest info about farming good and profitable.
The farmers in Lampeke village are classified as modern farmers because they use social media as learning media, for example about certified superior seeds recommended by the Indonesian agriculture ministry.
The social media is used by East Borneo´s Agricultural Technology Assessment Institute, locally known as the BPTP Kamtim for socialization modern and innovative agricultural technology such as superior rice variety Mekongga, which is planted in rows or jajar legowo, productivity of 8.5 tons per hectare and become the favorite variety of farmers in the province.
"The Mekongga variety is planted with 2: 1 jajar legowo system. Farmers learn from social media, and proven the production is satisfactory," said Director of the BPTP Kaltim, Muhammad Amin.
The BPTP Kaltim as the technical implementation unit of Agricultural Research and Development Agency at the Agriculture Ministry also push the use of organic fertilizer, and use plants around the house, while on the edge of the rice field can be planted with plants that are useful to prevent plant diseases.
"Mekongga varieties are also classified as pest-resistant rodents, and other pests," Mr Amin said.
According to him, the potential of opening new rice fields in East Borneo especially Samarinda and Lampeke is still wide open and still potentially more than 100 hectares, so that the BPTP Kaltim will continue to socialize to the farmers community to continue to plant rice with superior varieties.