Indikator Kinerja, Kapusluhtan Ingatkan Penyuluh Kawal Program Pemerintah

Indonesian Agricultural Extensionist Required to Assist Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Indikator Kinerja, Kapusluhtan Ingatkan Penyuluh Kawal Program Pemerintah
PENGHARGAAN PENYULUH: Kepala Pusluhtan BPPSDMP Kementan, Siti Munifah [hijab hijau] bersama penyuluh Barito Timur Kalteng, Lukmanul Chakim [ke-2 kanan] di Makassar [Foto: Penyelenggaran Penyuluhan/Bima PS]

Makassar, Sulsel [B2B] - Penyuluh pertanian di seluruh Indonesia diingatkan untuk mengawal program dan kebijakan Kementerian Pertanian RI untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045, mendampingi petani menyusun rencana definitif kelompok [RDK] dan rencana definitif kebutuhan kelompok [RDKK] untuk sarana produksi [Saprodi] petani, dan pelaporan penumbuhan generasi muda pertanian melalui Daftar Pengusul Penetapan Angka Kredit Online [Dupak Online]. 

Hal itu dikemukakan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Siti Munifah kepada 34 penerima penghargaan Penyuluh Berprestasi 2019 untuk disampaikan kepada rekan-rekan penyuluh pertanian di provinsi masing-masing maupun kepada para petani di wilayah binaan tiap penyuluh.

"Mari kita bekerja lebih solid untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045, mendampingi petani menyusun RDK dan RDKK, dan pelaporan kinerja melalui Dupak Online," kata Siti Munifah pada pemberian penghargaan di Makassar, Rabu [10/4], yang digelar setelah kegiatan Apresiasi dan Penguatan Penyuluh/Petani Andalan bertema ´Penyuluh Maju Petani Sejahtera´ yang dipimpin Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman.

Menurutnya, capaian pertanian selama 4,5 tahun terakhir menunjukkan trend positif seperti peningkatan produk domestik bruto [PDB] 34,3%; peningkatan ekspor pertanian sebesar 29,7%; peningkatan investasi asing di sektor pertanian 110%; penurunan tingkat inflasi pangan sebesar 8%; penurunan tingkat penderita stunting untuk anak berusia 2 tahun sebesar 9,1%; dan yang terpenting untuk pertama kalinya pada 2018, tingkat kemiskinan hanya satu digit, yakni 9,66%. 

Siti Munifah mengingatkan pula peran penyuluh sebagai pendamping petani memanfaatkan instrumen RDK dan RDKK merupakan rencana kerja usahatani dari Poktan untuk periode satu tahun yang merinci tentang sumberdaya dan potensi wilayah, sasaran produktivitas, pengorganisasian dan pembagian kerja serta kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani. 

"Penyusunan RDK/RDKK merupakan kegiatan strategis yang harus dilaksanakan serentak dan tepat waktu, sehingga penyuluh harus berupaya mendorong Poktan menyusun RDK/RDKK dengan benar dan sesuai kebutuhan petani. Mengingat kemampuan petani dalam penyusunan RDK/RDKK masih terbatas, maka penyuluh pertanian perlu mendampingi dan membimbing Poktan," kata Siti Munifah.

Sementara terkait Dupak Online, Lukmanul Chakim, penyuluh pertanian Barito Timur, Kalimantan Tengah mengaku sangat termotivasi pada arahan Siti Munifah tentang Dupak Online yang disiapkan BPPSDMP Kementan mendukung penumbuhan generasi muda pertanian melalui pelaporan online berbasis web dan Android sehingga lebih cepat dan tepat waktu.

"Alhamdulillah saya mendapat kesempatan curhat pada Kapusluh, khususnya mengenai jarak tempuh penyuluh pertanian di Kalimantan menjangkau petani di wilayah binaan. Jujur saya bilang BOP sebesar Rp400 ribu untuk Kalimantan belum memadai," kata Lukmanul C yang dihubungi via telepon seluler, Kamis petang [11/4].

Sementara dari Momon Rusmono, menurutnya Kepala BPPSDMP Kementan mengingatkan untuk mengawal program dan kebijakan kementerian, karena penyuluh merupakan ujung tombak revolusi mental dan pembangunan pertanian. [One76]