Kunker Karawang, Kades Jayamukti `Curhat` Harga Gabah pada Mentan
Indonesian Farmers Expect the Selling Price of Rice to Benefit Farmers
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Karawang, Jabar [B2B] - Kesempatan bertemu Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dimanfaatkan oleh Efen Efendi, petani yang menjabat Kepala Desa Jayamukti untuk ´curhat´ tentang harga gabah agar pemerintah berpihak pada petani, dengan menjaga harga jual gabah kering panen [GKP] di atas Rp4.000 per kg sesuai harga pembelian pemerintah [HPP] sebesar Rp4.070 per kg.
"Sebentar lagi akan panen, mohon harga dijaga pak menteri. Sekarang harga gabah Rp4.000 per dan Rp4.200 per kg dengan sistem pembayaran anjuk", kata Efen E saat dialog dengan Mentan Amran Sulaiman pada kunjungan kerja di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Selasa [26/3].
Mentan mengapresiasi harapan petani Karawang seperti dilontarkan Efen Efendi, bahwa harga HPP gabah adalah Rp4.070 per kg. "Itu perintah Presiden Jokowi, minimal kata bapak presiden Rp4.070 per kg."
Efen Efendi, 48 tahun, yang sudah empat tahun menjabat sebagai kepala desa berharap dapat berbuat lebih banyak untuk kepentingan petani di desanya, mendukung program pertanian yang digulirkan pemerintah selain meningkatkan produksi juga berorientasi pada kesejahteraan petani.
Mentan Amran Sulaiman mengapresiasi kerja keras dan kinerja Efen Efendi dan seluruh petani di Karawang pada pembangunan pertanian, seraya berjanji akan membela kepentingan petani khususnya harga gabah yang menguntungkan petani.
"Baik ... bapak luar biasa, sudah jadi kepala desa, tidak sungkan juga bertani. Bekerja di sawah. Saya berikan 20 karung benih padi dan lima ekor kambing. Saya bangga tapi ingat, nanti dimanfaatkan bersama anggota bapak yah," kata Mentan saat menyerahkan bantuan Kementan.
Mentan hadir di Karawang pada kegiatan ´Sinkronisasi dan Apresiasi Program Kementerian Pertanian 2019´ yang dihadiri oleh lima ribu petani, santri tani milenial, dan penyuluh pertanian.
Turut hadir Bupati Karawang, Cellica Nurrachadian; Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian [PSP] Sarwo Edhy; Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Momon Rusmono; Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagyono; dan Tenaga Ahli Mentan, Baran Wirawan [Budi]
