Mentan SYL Ingatkan 34 Kadis Tuntaskan 22 Juta Jiwa Rawan Pangan
Indonesian Govt is Focused to overcome 22 Million Food Insecurity
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Kepala dinas ketahanan pangan tingkat provinsi dari seluruh Indonesia diingatkan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] tentang trust dan loyalty pada kewajiban menuntaskan 22 juta jiwa yang dilaporkan rawan pangan, sehingga para gubernur akan percaya pada tugas dan wewenangnya.
"Kalian punya tugas mengentaskan 22 juta jiwa yang dilaporkan rawan pangan, maka selesaikan di daerah masing-masing. Kalian harus berjanji pada saya serius selesaikan masalah itu. Jadi selain fokus, harus memiliki ending dari suatu program," kata Mentan SYL pada 'rapat pemantapan koordinasi dan pelaksanaan kegiatan BKP Kementan di Jakarta, Kamis [14/11].
SYL mengingatkan setiap provinsi memiliki tugas untuk menuntaskan 22 juta jiwa yang dilaporkan rawan pangan, maka setiap provinsi harus ambil peran dan berani menyelesaikan masalah tersebut, sehingga ketersediaan pangan benar-benar dicukupi sendiri. Hal itu dapat dilakukan dengan mengoptimalkan potensi sumberdaya pertanian, baik peningkatan produksi maupun kualitas pangan yang bernilai gizi tinggi.
"Sekjen dan Dirjen yang bisa berhasil itu, kalau fokus. Kita fokus nggak dengan fungsi kita, kita fokus nggak pada tugas kita, kita fokus nggak dengan peranan kita, itu yang pertama dari langkah kita," katanya.
Mentan mengungkapkan tahapan selanjutnya yang harus dilakukan oleh dinas, yakni menetapkan tujuan atau ending yang jelas sehingga sesuai dengan visi dan misi yang akan dituju untuk pembangunan pertanian.
“Saya pegang ending-nya, menyediakan pangan untuk 267 juta jiwa. Kepala dinas provinsi untuk Sulawesi Selatan pegang ending 9 juta orang lebih. Kalau Kabupaten Gowa karena saya pernah bupati, di sana pegang ending 430 ribu orang. Saya pernah camat pegang 60 ribu orang, saya pernah kepala desa pegang 7 ribu orang. Itu ending kita," kata SYL.
Tahapan lain yang juga harus dilakukan dalam menyelesaikan masalah pangan menurut Mentan adalah pengelolaan anggaran secara efektif dan efesien. Dengan begitu, dana yang sudah dikeluarkan sesuai hasil yang didapat atau bahkan dapat lebih maksimal.
“Sudah berapa banyak uang untuk sektor pertanian yang dikeluarkan oleh bupati? Berapa dana yang gubernur keluarkan? Berapa dana yang kementerian keluarkan untuk pertanian? Atau berapa dana yang koperasi sudah salurkan untuk pertanian? Lalu berapa hasilnya?” kata SYL.
Selain itu Syahrul juga menekankan bahwa sinergitas pertanian dengan berbagai pihak sangat penting dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan rawan pangan.
“Tidak ada yang bisa jalan sendiri. Sinergi itu penting, oleh karena itu teman-teman dari dinas, perbaiki arah dan program kegiatan kalian. Perlihatkan saya 100 hari dari sekarang apa yang kalian lakukan. Konsepsinya harus benar dan mengunakan kontruksi berpikir harus benar dengan kebijakan-kebijakan yang ada,” katanya.
Jakarta [B2B] - The Indonesian government seeks to resolve 22 million people in food insecurity across the country, by involving support of 34 heads of relevant agencies addressing cases of food insecurity, according to Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo.