Rp21,03 Miliar, Bantuan Kementan Dukung Petani Andalan Maros

Indonesian Govt Provided Free Agricultural Assistance for South Sulawesi Province

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Rp21,03 Miliar, Bantuan Kementan Dukung Petani Andalan Maros
SAMBUTAN HANGAT: Mentan Amran Sulaiman didampingi Kepala BPPSDMP Momon Rusmono disambut hangat oleh penyuluh dan petani andalan di GOR Sudiang - Makassar [Foto: Pusluhtan/Purwanto N]

Makassar, Sulsel [B2B] - Puluhan ribu bibit perkebunan dan benih padi untuk luas tanam ratusan ribu hektar berikut puluhan unit alat mesin pertanian [Alsintan] senilai total Rp21,03 miliar disalurkan oleh Kementerian Pertanian RI, untuk mendukung pengembangan potensi pertanian di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. 

Bantuan diserahkan oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman secara simbolis kepada Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah di tengah keriuhan pertemuan 12.572 petani, santri tani dan penyuluh Sulsel dan perwakilan dari seluruh Indonesia di GOR Sudiang - Makassar .

"Hampir 4,5 tahun masa Pemerintahan Joko Widodo, Kementan telah menyalurkan puluhan triliun bantuan gratis kepada petani untuk mendukung peningkatan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Mentan Andi Amran Sulaiman di GOR Sudiang, Makassar, Rabu pagi [10/4] pada kegiatan Apresiasi dan Penguatan Penyuluh/Petani Andalan bertema ´Penyuluh Maju Petani Sejahtera´.

Dia mengingatkan bantuan pemerintah harap dipergunakan secara maksimal oleh petani dan santri tani, maka tanggung jawab penyuluh pertanian untuk memastikan bantuan tersebut dimanfaatkan secara optimal khususnya Alsintan sebagai komponen utama mekanisasi pertanian.

"Apabila biaya tanam per hektar sekitar Rp2 juta, bisa ditekan separuh dengan mekanisasi pertanian menjadi Rp1 juta. Itu baru dari sisi tanam, belum lagi panen dan sebagainya," kata Mentan didampingi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Momon Rusmono.

Tampak hadir Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian [PSP] Sarwo Edhy, Dirjen Perkebunan Kasdi S; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian [Balitbangtan] Fadjri Djufri; Sekretaris BPPSDMP, Prihasto Setyanto; Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Siti Munifah; Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti; dan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian [Puslatan] Bustanul Arifin Caya; dan Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan/Plt Kabid Program dan Kerjasama Pusluhtan, I Wayan Ediana.

Mentan Amran Sulaiman memaparkan bahwa pembangunan pertanian dan ketahanan pangan di era Presiden Jokowi diakui oleh FAO. Sejumlah capaian yang diraih yaitu peningkatan produk domestik bruto [PDB] 34,3%; peningkatan ekspor pertanian sebesar 29,7%; peningkatan investasi asing di sektor pertanian 110%; penurunan tingkat inflasi pangan sebesar 8%; penurunan tingkat penderita stunting untuk anak berusia 2 tahun sebesar 9,1%; dan yang terpenting untuk pertama kalinya pada 2018, tingkat kemiskinan hanya satu digit, yakni 9,66%. 

Dia mengharapkan para penyuluh pertanian dan petani andalan untuk mendukung penuh Indonesia sebagai negara agraris yang mampu mandiri di bidang pangan. [One76]