Bankir Pilih Bertani, Mentan Salut pada Pendiri KEP Berprestasi 2019 dari Bali

Indonesian Best Farmers was Hailed by Agriculture Minister

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Bankir Pilih Bertani, Mentan Salut pada Pendiri KEP Berprestasi 2019 dari Bali
SOSOK TELADAN: Mentan Amran Sulaiman [kemeja merah] bersama para sosok berprestasi sektor pertanian dari 26 provinsi, dan pendiri Cau Chocolates Kadek Surya PW [berdiri kiri] Foto: Humas Pusluhtan BPPSDMP/Bima PS

Jakarta [B2B] - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengaku salut dan bangga pada Kadek Surya Prasetya Wiguna dari Bali, yang beralih profesi dari bankir menjadi petani untuk mengembangkan perusahaan yang didedikasikan pada petani di kampung halamannya, Kabupaten Tabanan, dengan mendirikan Chau Chocolates Bali Factory & Agro Tourism pada 2014, dengan cara membeli hasil pertanian, khususnya kakao di atas harga pasar.

"Saya dulu bankir, tapi saya sekarang bertani. Ternyata penghasilannya tiga kali lipat lebih tinggi," kata Kadek Surya PW saat menceritakan pengalaman plus keberhasilannya di hadapan Mentan Amran Sulaiman dan para pejabat eselon satu Kementan saat bertemu 30 teladan sektor pertanian 2019 di Jakarta, Sabtu petang [17/8].

Menurutnya, Cau Chocolates didirikan sebagai ´korporasi petani´ melalui kelembagaan ekonomi petani [KEP] untuk mengembangkan kakao menjadi coklat siap konsumsi, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi kakao petani Tabanan, yang didukung jaringan pemasaran produk coklat melalui restoran Cau Chocolates Food and Gift. Resto bergaya modern dan homey di kawasan Kartika Plaza No 1 Kuta pada 14 Februari 2018.

Mendengar penuturan Kadek Surya PW yang lolos verifikasi dan validasi Tim Verval Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP Kementan], Mentan Amran Sulaiman mengapresiasi capaian Cau Chocolates sebagai kelembagaan ekonomi petani [KEP] berprestasi 2019 bersama Koperasi Produsen Primadona dari Kabupaten Situbondo, Jatim; KEP Rimbo Jaya [Seluma, Bengkulu]; Koptan Agroinovasi Bhakti Bersama (Sanggau, Kalbar]; dan KSU Mata Hati [Serang, Banten].

Mentan berharap pada Kadek Surya PW dan para pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia, ke depan lebih berorientasi pada bisnis untuk mengembangkan produk turunan dan bukan lagi produk mentah lantaran harga jualnya lebih murah ketimbang setelah diolah menjadi komoditas pertanian siap konsumsi.

"Pemerintah khususnya Kementan selaku regulator produksi pangan nasional mengharapkan petani mendukung ekspor komoditas pertanian, bukan sekadar bertani untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan kelebihannya produksi dijual ke pasar. Jangan lagi seperti itu, apabila seluruh petani sukses maka lebih banyak generasi milenial yang tertarik ke pertanian," kata Mentan Amran Sulaiman.

Tampak hadir Sekjen Kementan Momon Rusmono; Kepala BPPSDMP Kementan Prof [R] Dedi Nursyamsi; Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy; Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono; Kepala Barantan Ali Jamil; Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati.

Mentor dan Motivator
Sekjen Kementan Momon Rusmono mengingatkan para penerima penghargaan sektor pertanian 2019 tampil sebagai mentor dan motivator bagi pelaku sektor pertanian lainnya untuk mendukung pembangunan pertanian nasional.

"Penghargaan ini jangan dilihat dari nilai uangnya, tapi makna yang terkandung di dalamnya. Keteladanan mengemban misi menjadi contoh bagi yang lain," kata Momon Rusmono, mantan Kepala BPPSDMP Kementan.

Prof [R] Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP Kementan mengingatkan bahwa pemberian penghargaan merupakan apresiasi dari pemerintah dan diharapkan dapat memotivasi petani, penyuluh dan petugas pertanian lainnya di lapangana guna meningkatkan kinerja, terutama dalam menyongsong Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

30 teladan nasional sektor pertanian dari tujuh kategori berasal dari 26 provinsi terdiri atas lima petani berprestasi, lima unit gabungan kelompok tani [Gapoktan], lima unit kelembagaan ekonomi petani [KEP], lima penyuluh pertanian teladan, lima unit balai penyuluhan pertanian [BPP] berprestasi, tiga dosen Polbangtan berprestasi, dan dua unit pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya [P4S] berprestasi.

"Selain mendapatkan plakat, maka kepada petani dan penyuluh teladan mendapatkan tabungan masing-masing Rp20 juta, sementara Gapoktan, KEP dan BPP masing-masing Rp10 juta. Dosen berprestasi peringkat pertama mendapat Rp20 juta, peringkat kedua Rp17 juta dan Rp5 juta untuk peringkat tiga, sementara P4S berhak atas tabungan masing-masing Rp10 juta.

Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman expressed his salute to Kadek Surya Prasetya Wiguna from Bali, from bankers to farmers by developing a company dedicated to farmers in his hometown, Tabanan district of Bali province by establishing the Chau Chocolates Bali Factory & Agro Tourism company in 2014.